Sejarah

Detik-Detik Kota Konstantinopel Jatuh di Tangan Pasukan Turki Ottoman Pimpinan Al-Fatih

Kota Konstantinopel. Kesultanan Turki Ottoman lewatn pasukan pimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih membebaskan Kota Konstantinopel dari cengkraman Romawi.
Kota Konstantinopel. Kesultanan Turki Ottoman lewatn pasukan pimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih membebaskan Kota Konstantinopel dari cengkraman Romawi.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Selasa, 29 Mei 1453 menjelang waktu Sholat Ashar, Kota Konstantinopel takluk di tangan Kesultanan Turki Ottoman. Ibu Kota Romawi tersebut dibebaskan pasukan yang dipimpin Muhammad Al Fatih sekaligus menjadi pembuktian bisyarah (kabar gembira) Rasulullah saw.

Delapan abad sebelumnya, Rasulullah ditanya seorang sahabat di waktu istirahat ketika mempersiapkan perang Khandaq. "Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?" Nabi menjawab, "Kota Heraklius (Konstantinopel)." (Hadits riwayat Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim). Dan hampir 800 tahun kemudian bisyarah Rasulullah terbukti.

BACA JUGA: Kedatangan Mesut Ozil Bangkitkan Kenangan Kesultanan Turki Ottoman Bantu Indonesia Lawan Penjajah

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dengan kekuatan tak kurang 100 ribu pasukan, pasukan kekalifahan Utsmani di bawah komando Mehmed II, panggilan Muhammad Al-Fatih, menaklukkan jantung peradaban Kristen terbesar saat itu. Kota Konstantinopel dinaungi benteng yang terbentang sejauh total 20 kilometer guna menghindari serangan musuh. Serangan pasukan Al-Fatih sudah dimulai sejak 6 April atau lebih dari sebulan sebelumnya tanpa hasil memuaskan.

Tak mudah menundukkan Konstantinopel. Upaya penaklukan bahkan sudah dilakukan sejak tahun 44 Hijriah pada era Muawiyah bin Abu Sofian.

BACA JUGA: Pejabat Turki Ottoman Nikahi Putri Panglima Perang Pangeran Diponegoro

Pasukan artileri Al-Fatih gagal menusuk dari sayap barat lantaran dihadang dua lapis benteng kukuh setinggi 10 meter. Mencoba mendobrak dari selatan Laut Marmara, pasukan laut Al-Fatih terganjal militansi tentara laut Genoa pimpinan Giustiniani. Sadarlah Al-Fatih, titik lemah Konstantinopel adalah sisi timur yakni selat sempit Golden Horn (tanduk emas).

Selat ini dibentang rantai besar, memusykilkan armada kecil sekali pun untuk melewatinya. Tapi Al-Fatih saat itu usianya 21 tahun tak kehabisan akal.

BACA JUGA: 5 Kerajaan Islam Paling Berpengaruh di Dunia, dari Turki Sampai Indonesia