Sejarah

Dinilai Sukses Tumpas PKI, Senyum Soeharto Jadi Sampul Majalah TIME Tahun 1966

Senyum Soeharto di Sampul Majalah TIME Tahun 1966.
Senyum Soeharto di Sampul Majalah TIME Tahun 1966.

KURUSETRA -- Kisah memimpin Soeharto penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia menjadi cerita heroik bagi dunia Barat. Bahkan saking dinilai berjasa, Majalah TIME sampai-sampai menjadikan Soeharto sebagai sampul majalah terbitan 15 Juli 1966 berjudul INDONESIA: The Land the Communists Lost. Dalam sampul itu Soeharto ditampilkan memakai baju tentara dengan topi bintang satu dengan tulisan "General Soeharto"

Pemberontakan G30S/PKI yang menghabisi enam jenderal TNI AD dan satu kapten dihentikan Soeharto. Tak heran Pak Harto saat itu dianggap sebagai pahlawan. Bahkan narasi TIME menyanjung sepak terjang Soeharto dalam membantai komunis. Pemberitaan TIME ini menjadi cerminan jika Barat sangat membenci komunisme karena bisa mengancam eksistensi mereka di Indonesia.

BACA JUGA: VOC Buang Penjahat dan Gelandangan Keturunan China ke Sri Langka

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Enam jenderal dan satu kapten dibantai. Ada yang ditembak mati di rumahnya dan ada yang diculik sebelum akhirnya juga dieksekusi mati di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Ketujuh korban yang akhirnya bergelar Pahlawan Revolusi tersebut dibuang ke dalam sebuah sumur pada 6 Oktober 1965.

Enam jenderal tersebut adalah Menteri Pertahanan Jenderal A.H. Nasution dan Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Ahmad Yani, staf umum Angkatan Darat, mulai Mayor Jenderal S. Parman, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Harjono, Mayor Jenderal R. Supriapto, Brigadir Jenderal Soetojo Siswomiardjo, dan Brigadir D.I. Panjaitan. Sementara satu korban lainnya adalah Kapten Pierre Tendean, ajudan Jenderal AH Nasution yang lolos dari maut. Meski berhasil melarikan diri dan tidak diculik, anak Jenderal Nasution, Ade Irma Suryani tewas tertembak.

BACA JUGA: Citayam Tanah Para Jawara: Kisah Heroik Tole Iskandar dan Legenda Raden Sungging Melawan Belanda

Setelah jenazah tujuh korban ditemukan di sumur Lubang Buaya, pemerintah belum menentukan siapa dalang di balik peristiwa tersebut. Namun, Seoharto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) mengambil tongkat komando. Ia pun menyimpulkan peristiwa berdarah itu didalangi PKI. Operasi pun dilakukan, semua yang berafiliasi dengan PKI dihabisi. Soeharto dianggap dunia Barat sebagai pahlawan.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.