Tanda-Tanda Kiamat: Umat Islam Bermegah-megahan Membangun Masjid
Masjid Al Jabbar Bandung. Salah satu tanda kiamat adalah umat Islam bermegah-megah membangun masjid. Foto: Republika.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Saat ini banyak umat Islam berlomba-lomba membangun masjid yang megah. Tidak hanya di Jazirah Arab saja, di Indonesia pun umat Islam membangun banyak masjid megah. Berlandaskan sabda Rasulullah Shalllahu Alahi Wassalam, salah satu tanda kecil datangnya hari kiamat adalah banyaknya orang yang bermegah-megah membangun masjid.
Dalam hadits dengan sanad shahih yang disampikan Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda salah satu tanda datangnya hari kiamat adalah masjid megah dibangun.
"Tidak akan terjadi hari kiamat sampai manusia bermegah-megahan dengan masjid-masjid(nya)," (HR Ibnu Majah)
Bermegah-megah membangun masjid bisa ditafsirkan dengan memberikan ukiran, hiasan, bahkan lukisan di dalamnya. Sedangkan memperindah masjid adalah melapisi bagian-bagian bangunan seperti dinding, tiang, dan mimbar dengan emas. Perilaku itu seumpama umat Yahudi dan Nasrani.
"Kelak kalian benar-benar akan memperindah masjid sebagaimana orang Yahudi dan Nasrani memperindah (rumah ibadah mereka)." (HR Bukhari)
Sayangnya masjid-masjid megah itu tidak difungsikan untuk menyembah Allah. Masjid hanya sebagai tempat wisata, berfoto, dan hanya sedikit saja jamaah yang menjadikannya tempat untuk sholat, zikir, dan membaca Alquran.
Padahal, Rasulullah memerintahkan umatnya berperilaku sederhana dan tidak bermegah-megah dalam membangun masjid. Bahkan Rasulullah membangun atap Masjid Nabawi dengan pelepah kurma.
"Aku tidak diperintah untuk mempermegah bangunan masjid." (HR Abu Dawud)
"Atap masjid (Nabawi) terbuat dari pelepah kurma." (HR Bukhari)
"Buatlah atap supaya manusia terlindungi dari hujan, namun jauhilah memberi warna merah atau kuning karena yang seperti itu bisa mengganggu orang (ketika mengerjakan salat)." (HR Bukhari)
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
