Hukum Main Latto-Latto Itu Mubah, Tapi Bisa Berubah Jadi Haram, Ini Alasannya
Hukum asal main Latto-Latto adalah mubah dan tidak ada dalil pengharaman. Foto: Republika
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Indonesia sedang diserang bunyi Latto-Latto. Permainan yang sempat popular pada medio 1980--1990-an ini kembali digemari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, apakah hukum dari memainkan Latto-Latto?
Meski awalnya para orang tua gembira dengan kembali populernya Latto-Latto karena dianggap bisa menghilangkan kecanduan anak-anak kepada HP. Namun, semakin lama permainan ini dikeluhkan banyak orang lantaran suara bunyi Latto-Latto dianggap mengganggu waktu istirahat.
Menurut Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundani permainan Latto-Latto tidak haram sepanjang tidak melalaikan, tidak membahayakan, dan tidak mengandung unsur judi. Artinya hukum memainkan Latto-Latto adalah boleh atau mubah.
“Semua permainan itu sebenarnya pada hukum asalnya adalah mubah. Tapi akan bisa menjadi haram kalau memang mengandung unsur perjudian atau hal yang membahayakan bagi si pemain sendiri," kata Agus seperti dinukil dari situs Muhammadiyah.
Jadi, kata Agus, kalau dilihat dari hukum asalnya, jelas permainan itu adalah mubah atau boleh. "Tidak ada dalil yang mengharamkan,” jelasnya.
Namun, Agus berpesan orang tua perlu mengimbau anak-anak mereka yang memainkan Latto-Latto tidak larut dalam keasyikan hingga lalai beribadah dan belajar. Termasuk tidak memainkannya di jam-jam ketika orang beristirahat, misalkan di tengah malam.
“Pertama, memang permainan itu jangan sampai melalaikan dari ibadah itu sendiri. Jadi kalau sudah waktu-waktu kosong boleh dimainkan,” kata dia.
“Imbauan orang tua juga perlu. Kita kecil dulu kan juga sering bermain. Tapi memang harus diarahkan jangan sampai melalaikan ibadah, melalaikan belajar, dan lain sebagainya. Waktu bermain juga perlu diperhatikan,” tegasnya.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
