Aktris senior Nani Wijaya meninggal dunia, Kamis (16/3/2023).
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Kabut duka menyelimuti RS Fatmawati Jakarta Selatan, Kamis, 16 Maret 2023 setelah kabar salah seorang talenta di dunia seni peran Indonesia berpulang. Kamis dini hari, Nani Wijaya meninggal dunia pada usia 78 tahun.
Kabar wafatnya Nani Wijaya disampaikan sang putri, Cahya Kamila lewat akun Instagram pribadinya. "INNALILLAHIWINAILAIHIROJIUN Telah bepulang ibunda kami tercinta dengan tenang Ibu Hj. Nani Widjaya . Di Rs Fatmawaty 16 Maret 2023 pd pukul 3.28 dinihari, Mohon dimaafkan segala kesalahan yg disengaja maupun tidak disengaja," tulis Cahya.
Nani Wijaya bukan sekadar aktris. Hidupnya diabdikan untuk seni peran Indonesia. Sinetron dan film layar lebar yang pernah dibintanginya sudah tak bisa dihitung pakai jari.
Nani Wijaya lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 10 November 1944. Sepanjang hidupnya, Nani Wijaya dua kali menikah. Suami pertamanya adalah sutradara top Misbach Yusa Biran yang dinikahinya pada 1969. Pernikahannya dipisahkan oleh maut setelah Misbach meninggal dunia lebih dulu pada 11 April 2012. Lima tahun kemudian atau 2017, Nani Wijaya menikah lagi dengan sastrawan Ajib Rosidi yang juga lebih dulu meninggal dunia pada 29 Juli 2020.
Nani Wijaya meninggal dunia dengan meninggalkan keharuman abadi di dunia seni peran. Bersalam Ida Kusumah, Connie Sutedja, dan Rina Hassim, Nani Wijaya membentuk Golden Girls.
Ia memulai karier di industri perfilman Indonesia pada 1958 dengan bermain di film Linda. Pada 1960, ketika itu Nani Wijaya masih mengenyam bangku SMP, kembali berakting sebagai pemain pembantu dalam film Darah Tinggi. Tak perlu menunggu waktu lama, setahun kemudian Nani Wijaya dipercaya menjadi pemeran utama dalam "Di Balik Dinding Sekolah".
Pada medio 1962-1968, Nani Wijaya banyak bermain sebagai peran pembantu, seperti di film A Sing Ing So, Njanjian di Lereng Dieng dan Petir Sepandjang Malam (1967).
Namanya di industri perfilman pun melambung berkat kemampuan aktingnya. Bahkan ia pernah mendapatkan penghargaan Piala Citra sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam perhelatan Festival Film Indonesia pada 1978 lewat film "Yang Muda Yang Bercinta" yang disutradarai Sjuman Djaya. Di film tersebut Nani Wijaya beradu akting dengan sederet talenta top seni peran, seperti WS Rendra, Maruli Sitompul, Rudi Salam, Ade Irawan, Yati Octavia, hingga Sukarno M. Noor (ayah dari Rano Karno).
Selain itu Nani Wijaya juga meraih Piala Citra keduanya pada 1983 dalam filmnya "Kartini". Pada 2010, Nani Wijaya dianugerai Lifetime Achievement Award dalam Festival Film Bandung karena konsistensi dan dedikasinya di bidang seni peran.
Di era sitkom televisi, Nani Wijaya berhasil memerankan karakter "Emak Eti" di Bajaj Bajuri yang tayang pada 2002--2007. Emak Eti adalah ibu dari Oneng (diperankan Rieke Diah Pitaloka), seorang ibu rumah tangga yang membuka salon kecil-kecilan di rumah. Emak Eti digambarkan sebagai seorang ibu sekaligus mertua yang menyebalkan bagi Bajuri (diperankan Mat Solar), seorang sopir bajaj dengan penghasilan pas-pasan. Peran sebagai Emak Eti di Bajaj Bajuri menjadi karakter terakhir yang dimainkan Nani Wijaya sebelum mundur perlahan dari dunia seni peran.
Dengan banyaknya pengalaman tersebut, Nani Wijaya bisa dibilang "menyusahkan" para juniornya karena sulit mengikuti jejak yang ditinggalkannyanya. Selamat jalan Ibu Hj Nani Wijaya. Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fu anha.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
