Sebelum Jadi Wilayah Elite, Kebayoran Dulunya Sarang Perampok
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Kebayoran Baru saat ini menjadi salah satu wilayah langganan macet. Hampir di ruas-ruas jalannya sering terjadi penumpukan kendaraan. Padahal, sebelum menjadi wilayah permukiman elite, daerah ini dulunya adalah tempat penimbunan kayu bakar.
Kebayoran berasal dari kata kabayuran, artinya tempat penumbunan kayu bayur. Jenis kayu ini sangat baik dijadikan kayu bangunan karena kekuatannya serta tahan terhadap serangan rayap.
Namun, bukan hanya kayu bayur yang biasa ditimbun di sana, berbagai jenis kayu yang masih berupa gelondongan yang dihasilkan kawasan tersebut dan sekitarnya diangkut ke Batavia. Kayu-kayu itu diangkut dengan cara dihanyutkan melalui Kali Krukut dan Kali Grogol. Maklum saat itu kedua sungai itu di masa lalu cukup lebar dan dalam.
Sekitar tahun 1938 sempat ada rencana pembangunan lapangan terbang internasional di Kebayoran. Namun rencana itu batal karena pecah perang dunia kedua (1942-1945).
Akhirnya, lokasi yang awalnya akan dibangun bandara internasional lantas dibangun Kota Satelit Kebayoran Baru pada 1949. Kala itu arealnya hanya seluas 730 ha yang menurut rencana hanya akan dihuni 100 ribu jiwa. Sekarang ini, dari sekitar 11,5 juta penduduk Jakarta, beberapa juta tinggal di Kebayoran.
Hanya setahun setelah kota satelit dibangun, HAMKA, ulama yang dekat dengan rakyat kecil, membangun Masjid Al-Azhar. Masjid terbesar di Jakarta kala itu sebelum dibangun Istiqlal (Kemerdekaan).
Pengarang FDJ Pangemanann di bukunya menyebutkan pada abad ke-19 Kebayoran masih berupa hutan belukar. Belum terdapat desa-desa.
Bahkan Kebayoran dijadikan sebagai tempat pelarian para perampok dan penjahat dari kejaran Kompeni. Menurut Pangemanan, ada wilayah bernama Bukit Kebayoran, dijadikan tempat pelarian dan sarang para penjahat.
BACA JUGA:
Humor Gus Dur: Yang Pendendam Itu Unta Bukan Manusia
Humor Gus Dur: Ratusan Orang NU Jadi Muhammadiyah karena Sholat Tarawih
Sujiwo Tejo: Yang Belain Wayang Mungkin Hanya Ingin Gaduh
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.