
Satpol PP Jadi Guru Kehidupan: Misi Menyelamatkan Remaja Karawang dari Pusaran Kenakalan
Eduaksi | 2025-02-06 14:14:55
Karawang - Mencegah lebih baik daripada mengobati. Prinsip inilah yang kini dipegang teguh oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Karawang dalam upaya membendung kenakalan remaja yang kian mengkhawatirkan.
Melalui program "Bina Generasi Berkarakter", Satpol PP Karawang mengambil langkah proaktif dengan mendatangi langsung sekolah-sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Karawang.
"Kami tidak ingin hanya dikenal sebagai petugas yang menertibkan. Lebih dari itu, kami ingin menjadi sahabat yang bisa mengarahkan generasi muda ke jalan yang benar," ujar Kepala Satpol PP Karawang, Basuki Rachmat, S.E saat ditemui di Kantor Satpol PP Karawang.
Program yang dimulai sejak awal 2025 ini mengusung pendekatan yang berbeda. Tidak ada seragam formal yang menakutkan, tidak ada pentungan yang mengintimidasi. Yang ada hanyalah dialog santai namun serius antara petugas Satpol PP dengan para siswa.
"Kami mengemas materi dengan cara yang relate dengan anak muda. Ada sharing session, role play, bahkan kami membuat konten TikTok bersama untuk menyampaikan pesan-pesan positif," tambah Koordinator Tim Bina Generasi, Hamzah, S.H selaku Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Karawang.
Materi yang disampaikan mencakup berbagai isu krusial yang kerap membelit remaja masa kini:
- Bahaya tawuran dan dampak hukumnya
- Edukasi kesehatan reproduksi dan risiko seks bebas
- Pencegahan penyalahgunaan narkoba
- Penggunaan media sosial yang bertanggung jawab
- Pengenalan hukum dan konsekuensi pelanggaran
Yang menarik, program ini juga melibatkan mantan pelaku kenakalan remaja yang telah bertobat sebagai pembicara tamu. "Testimoni langsung dari mereka jauh lebih mengena dibanding seribu nasihat," jelas Hamzah.

SMKN 1 Rawamerta menjadi salah satu sekolah yang merasakan dampak positif program ini. "Sejak ada program ini, angka keterlibatan siswa dalam tawuran menurun drastis. Mereka jadi lebih paham konsekuensi dari tindakan mereka," ungkap Kepala Sekolah SMKN 1 Rawamerta, H Rosli, S.Pd.
Para siswa pun memberikan respons positif. "Awalnya takut sama Satpol PP, ternyata mereka asik. Cara menyampaikannya tidak menggurui, malah seperti sharing dengan kakak sendiri," tutur Dian, siswi kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan.
Kesuksesan program ini mendorong Pemkab Karawang untuk memperluas jangkauannya ke sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK) dan madrasah aliyah (MA). "Target kami, akhir tahun ini seluruh sekolah menengah di Karawang sudah tersentuh program ini," tambah Basuki.
Inisiatif Satpol PP Karawang ini membuktikan bahwa pencegahan kenakalan remaja tidak selalu harus dengan cara-cara represif. Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah telinga yang mau mendengar dan hati yang mau memahami pergulatan batin para remaja.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.