Sejarah

Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon

ANCOL. Lukisan benteng Belanda di kawasan Ancol Johannes Rach (1720-1783) – National Library of Indonesia.
ANCOL. Lukisan benteng Belanda di kawasan Ancol Johannes Rach (1720-1783) – National Library of Indonesia.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Setelah dilakukan penelitian, penyebutan nama tempat dan nama kampung yang ada di Jakarta tidak sekadar asal nama. Hampir semua nama tempat dan kampung yang dikaji ternyata mempunyai riwayat sendiri-sendiri, seperti peristiwa sejarah yang pernah terjadi.

Ada juga nama kampung atau tempat yang dikaitkan dengan vegetasi atau tumbuh-tumbuhan yang banyak ditemukan. Juga ada nama tempat atau kampung yang dikaitkan dengan seorang tokoh yang pernah tinggal di tempat itu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

1. ANCOL

Baiklah kita mulai dengan kawasan Ancol di Jakarta Utara, yang kini menjadi tempat rekreasi paling terkenal di tanah air. Ancol mengandung arti tanah rendah berpaya-paya. Dahulu, bila laut sedang pasang, air payau kali Ancol berbalik ke darat menggenangi tanah sekitarnya sehingga terasa asin.

BACA JUGA: Galang Rambu Anarki, Abadi Lewat Lagu Kasih Jangan Kau Pergi

Wajarlah bila Belanda zaman VOC menyebut kawasan tersebut Zoutelande (tanah asin). Sebutan yang juga diberikan untuk kubu pertahanan yang dibangun di situ pada 1656.

2. ANGKE

Dari Ancol kita ke Angke, Jakarta Barat. Di sini kita menemukan masjid tua yang berusia hampir 300 tahun (dibangun pada 1714), yakni Masjid Al-Anwar. Kata Angke berasal dari bahasa Cina, ang, yang berarti darah, dan ke, yang artinya bangkai. Nama ini terkait peristiwa sejarah tahun 1740 ketika terjadi pemberontakan orang Cina di Batavia.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta

Ribuan warga Cina yang dibantai Belanda mayatnya dihanyutkan ke kali, yang kemudian menjadi kali dan kampung Angke. Sebelumnya, kampung itu bernama Kampung Bebek. Karena, orang Cina yang tinggal di situ senang beternak bebek.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Seperti Cinta, Kisah Sejarah Juga Perlu Diceritakan