Budaya

Benarkah Kekuasaan Kerajaan Majapahit Hanya Manipulasi Sejarah yang Diciptakan Penguasa?

Trowulan Majapahit - Candi Wringin Lawang.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Selama ini Kerajaan Majapahit yang dipercaya memiliki kekuasaan yang sangat luas di era puncak kejayaannya, disebut sebagai rekayasa alias manipulasi sejarah. Kekuasaan Majapahit yang terus direproduksi melalui pelajaran sejarah di sekolah dan penataran ideologi menyebabkan orang-orang terdidik sulit melepaskan diri dari manipulasi yang diciptakan penguasa.

Pendapat itu disampaikan sejarawan Universitas Negeri Medan, Dr Ichwan Azhari. Beberapa tahun lalu seperti dinukil dari Antara, Dr Ichwan berpendapat, penulisan dan pengajaran sejarah nasional dengan mengangkat teks Jawa sebagai fakta sejarah diperkirakan tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dihilangkan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga: Lahirnya Ratu Adil dari Solo

"Hanya saja, meski penempatan kekuasaan Majapahit yang dijadikan sebagai simbol persatuan Indonesia sejak lama ditolak sebagian cendekiawan Indonesia dan juga segi historisnya diragukan sejarawan, tapi penguasa seperti tidak peduli dan tetap menggunakan citra tentang hegemoni Majapahit sebagai dasar persatuan masa lalu Indonesia," katanya.

]Ia mengatakan dalam sistem penulisan yang sentralistik, wacana-wacana yang hidup di luar Jawa seolah-olah diabaikan. Tapi gelombang perubahan yang saat ini terus berlangsung di Indonesia seharusnya memunculkan orientasi penulisan sejarah yang desentralistik, pusat kekuasaan tidak bisa lagi memonopoli satu wacana yang dianggapnya benar.

Baca Juga: Jadi Warisan Budaya UNESCO, Kain Batik Sudah Ada Sejak Kerajaan Majapahit, Ini Sejarah Hari Batik Nasional

"Untuk itu sudah sepantasnya sekarang reproduksi teks klasik Jawa tentang kebesaran kekuasaan Majapahit yang penuh kebohongan itu segera diakhiri dalam penulisan sejarah nasional, termasuk dalam pelajaran sejarah di sekolah-sekolah," tegasnya.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.