Sejarah

Maulana Hasanuddin Dirikan Kota Banten dan Masjid Agung Tepat 1 Muharram/Suro

Masjid Agung Banten. Hasanuddin mendirikan kota Banten dan istana Sorosowan pada 8 Oktober 1526, bertepatan 1 Muharam 933 H.
Masjid Agung Banten. Hasanuddin mendirikan kota Banten dan istana Sorosowan pada 8 Oktober 1526, bertepatan 1 Muharam 933 H.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Masjid Agung Banten dari pagi hingga malam tidak pernah sepi dari peziarah. Pedagang berjajar sepanjang 100 meter hingga ke pelataran masjid agung yang dibangun Maulana Hasanuddin, sultan Banten pertama sekitar lima abad lalu.

Memasuki bagian depan masjid bersejarah ini, yang memiliki menara setinggi 30 meter, pengunjung terlebih dulu melewati Istana Sorosowan yang kini hanya tinggal puing-puing. Bahkan, para peziarah umumnya tidak memperhatikan keberadaan bekas istana, yang di abad ke-16, ke-17, dan ke-18 pernah menjadi pusat kegiatan Kerajaan Islam Banten.

BACA JUGA: Download Video YouTube Ubah Jadi MP3 (Lagu) Lalu Simpan di HP Pakai MP3 Juice, Mudah dan Cepat

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Istana ini dihancurluluhkan Gubernur Jenderal Marsekal Willem Herman Daendels pada pada 12 Nopember 1808. Alasannya, karena berang terhadap sultan yang tidak mau mengerahkan rakyatnya menjadi korban pekerja rodi untuk membangun jalan pertahanan di Ujung Kulon, yang kala itu masih berawa-rawa. Sejak saat itu selama hampir 200 tahun, istana yang megah dan pernah menjadi kediaman 21 sultan Banten dibiarkan merana.

Belanda sendiri, yang selalu direpotkan para pejuang Islam Banten yang tidak henti-hentinya melakukan perlawanan, sejak lama berniat menghancurkannya. Gubernur jenderal Ryklop van Coan, dalam suratnya kepada pemerintah Belanda 31 Januari 1679, menyatakan: Yang amat perlu untuk pembinaan negeri kita adalah penghancuran dan penghapusan Banten. Banten harus ditaklukkan, bahkan dihancurleburkan, atau Kompeni yang lenyap.

BACA JUGA: Mengapa Orang Jawa Dilarang Menikah di Malam 1 Suro?

Kini, rakyat Banten yang sudah setahun berprovinsi, merasa mempunyai waktu paling tepat untuk menghidupkan kembali kemegahan Istana Sorosowan, meski hanya berupa replikanya. Gambarnya selama ini tersimpan di Belanda.

Upaya ini sekaligus ditujukan untuk menjadikan kota Banten Lama sebagai Pusat Kebudayaan Banten. Dengan begitu, rakyat di provinsi paling barat Pulau Jawa ini akan memiliki kembali kebanggaan sejarahnya yang gemilang.

BACA JUGA: Di Italia Ada Perahu Gondola Venezia, Jakarta Punya Eretan atau Getek Perahu dari Bambu

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Seperti Cinta, Kisah Sejarah Juga Perlu Diceritakan