Hikmah

Jangan Asal Ruqyah, Ini Tuntutan dari Rasulullah Biar tak Tersesat

 Jin (ilustrasi). Meruqyah dalam Islam diperbolehkan, Rasulullah sering meruqyah keluarga dan sahabatnya, bahkan Malaikat Jibril pernah meruqyah Nabi. Foto: Republika.
Jin (ilustrasi). Meruqyah dalam Islam diperbolehkan, Rasulullah sering meruqyah keluarga dan sahabatnya, bahkan Malaikat Jibril pernah meruqyah Nabi. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Dalam Islam, otoritas penyembuh adalah Allah. Seperti yang dijelaskan dalam Surah Asy-Syu’ara: 80, meski manusia diharuskan berikhtiar dengan berobat, tetapi penentuan apakah sembuh atau tidak semuanya dalam kuasa Allah Swt.

Selain secara medis, ada pula pengobatan alternatif yang di tengah-tengah masyarakat dikenal dengan ruqyah. Lantas, bagaimana hukum berobat dengan ruqyah dalam Islam?

BACA JUGA: Ciri-Ciri Tubuh Manusia yang Jadi Sarang Jin

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dinukil dari Muhammadiyah.or.id, terdapat beberapa hadis tentang ruqyah yang dilakukan oleh Nabi. Dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah, misalnya, Nabi melakukan praktek ruqyah setiap kali hendak tidur.

Hadisnya berbunyi: “Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah Saw apabila akan tidur, beliau meniup di kedua tangannya, membaca surah mu’awwidzaat (surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Anl Naas) lalu mengusapkan kedua tangannya pada tubuhnya.” (Muttafaq ‘alaih).

BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Mudah Tertipu Dukun?

Dalam hadis lain, Rasulullah meruqyah keluarganya yang terkena penyakit. Hadis tersebut berbunyi: “Dari Aisyah ra pula bahwasanya Nabi Saw pada suatu waktu menjenguk keluarganya yang sakit. Beliau mengusap dengan tangannya yang kanan dan mengucapkan doa—yang artinya—: “Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah kesukaran -yakni penyakit- ini. Sembuhkanlah, Engkau sajalah yang dapat menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan daripadaMu, yakni kesembuhan yang tidak lagi meninggalkan penyakit.” (Muttafaq ‘alaih).

Rasulullah juga pernah mempraktekkan ruqyah sahabatnya, Abu Hurairah. Hadis ini berbunyi: “Dari Abu Hurairah dia berkata, “Nabi Saw datang menjengukku, beliau lalu bersabda kepadaku: “Apakah kamu mau aku ruqyah dengan ruqyah yang telah diajarkan Jibril kepadaku?” aku lalu menjawab, “Demi ayah dan Ibuku, tentu ya Rasulullah.” Beliau lantas membaca doa—yang artinya—: ‘Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dan Allah-lah yang menyembuhkanmu dari setiap penyakit yang menimpamu, dari setiap kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.’ Beliau mengucapkannya hingga tiga kali.” (HR. Ibnu Majah).

BACA JUGA: Sejarah Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi Tahun 1998: Ratusan Orang Tewas Dibacok dan Dibakar

Bahkan malaikat Jibril pernah meruqyah Nabi Saw saat sakit. Hadis ini berbunyi: ”Jibril datang kepada Nabi kemudian bertanya: “Wahai Muhammad, kamu sakit?” Nabi Saw menjawab: “Ya.” Kemudian Jibril membaca doa (sebagaimana doa yang dibacakan kepada Abu Hurairah di atas).” (HR. Muslim).

Berita Terkait

Image

Sunah Rasul di Malam Jumat Bukan Hanya Bercinta dengan Pasangan