Sejarah

Mencari Kampung Habib yang Hilang, dari Krukut, Kwitang, Sampai Tanah Abang

Alwi Shahab. Wartawan Republika, Alwi Shahab rahimahullah bercerita tentang perjalanannya mengantarkan Habib Ahmad dari Arab Saudi mencari kampung Arab di Jakarta. 
Alwi Shahab. Wartawan Republika, Alwi Shahab rahimahullah bercerita tentang perjalanannya mengantarkan Habib Ahmad dari Arab Saudi mencari kampung Arab di Jakarta.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur.. Menjelajahi Jl Gajah Mada dari arah Harmoni kita diminta untuk bersabar menghadapi macetnya lalu lintas ke arah Glodok. Berbelok ke kiri sebelum mencapai gedung Arsip Nasional yang dulu tempat tinggal gubernur jenderal de Klerk, yang dibangun pada abad ke-18, terdapat kampung Krukut.

Nama kampung tua yang berdiri tidak lama setelah kota Batavia itu kini diganti jadi Jl Kebahagiaan dan Jl Keutamaan. Memasuki Krukut kita akan mendapati masjid berusia ratusan tahun, yang kini sudah diperbaharui hingga tidak terlihat lagi keasliannya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

Habib Alwi Shahab rahimahullah pada medio 2006 pernah bercerita mengantarkan Habib Ahmad Somaid ke Krukut, tempatnya dilahirkan pada 1923. Perjalanan dari Kebagusan, Pasar Minggu, ke Krukut, yang berjarak sekitar 20 km, ditempuh dalam waktu empat jam akibat macetannya lalu lintas.

Habib Ahmad yang sudah menjadi warga negara Arab Saudi kesal dan lelah karena mobil harus berjalan merayap-rayap. ”Seperti perjalanan dari Arafah ke Mina saat ibadah haji," kata Habib Ahmad.

BACA JUGA: Cerita Ketua Umum Muhammadiyah Pimpin Yasinan Gara-Gara Dituding Wahabi

Karena sudah puluhan tahun tidak melihat tanah kelahirannya, Habib Ahmad menjadi kaget, karena suasananya sudah berubah. Dahulu, Krukut dan juga Pekojan, dihuni hampir seluruhnya oleh orang Arab.

Dulu di Krukut banyak kambing berkeliaran, karena keturunan Arab senang daging kambing. Sekarang, sebagian besar penduduknya keturunan Cina.

BACA JUGA: Selesai Naik Haji Makan Kambing Guling dengan Raja Arab Saudi

Habib Ahmad yang saat itu datang bersama istri dan cucu-cucunya yang tengah liburan, tidak menjumpai lagi rumah tempat dia dilahirkan di Krukut. ”Semua berubah. Saya sudah tidak mengenal lagi Krukut sekarang ini,” katanya menyerah setelah berputar-putar beberapa lama.

Bercerita tentang masa kecil, Habib Ahmad dari Krukut kemudian pindah ke Tanah Abang. Ia tinggal di Jl Karet (kini Jl KH Mas Mansyur), di depan kuburan Arab (dibongkar pada masa gubernur Ali Sadikin).

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Kiai Bilang Semua Milik Allah, Santri Tanpa Izin Sembelih Kambing Kiai

”Dulu, pagi-pagi di depan rumah saya lewat tukang makanan, buah-buahan, dan tukang beras yang hendak mangkal di pasar Tanah Abang,” katanya. Dia juga tidak mengenali lagi bekas kediamannya. Di Tanah Abang, dia bersekolah di Jamiatul Kheir dan Al-Irfan, yang dipimpin Abdullah Salim Alatas, ayah mantan menteri luar negeri Ali Alatas.

Perjalanan mencari kampung Arab berlanjut ke Kwitang...