Asal Usul Jamaah Haji Perempuan Indonesia Dipanggil Siti Rahmah di Arab Saudi
CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulu.. ”Siti Rahmah” adalah panggilan yang paling banyak diteriakkan para pedagang di Tanah Suci, baik di Makkah maupun Madinah, terhadap para wanita Indonesia, baik saat haji maupun umroh. ”Siti Rahmah Siti Rahmah, harga murah, homsah (lima) real,” kata mereka untuk menarik para pembeli wanita.
Sebutan ”Siti Rahmah” untuk wanita Indonesia saat beribadah ke Tanah Suci bukan hanya muncul akhir-akhir ini. Teriakan semacam itu sudah muncul sejak lebih seabad lalu. Sejak abad ke-18 orang Betawi telah banyak yang menunaikan ibadah haji. Meskipun untuk menunaikan rukun Islam kelima itu mereka harus menempuh perjalanan berbulan-bulan dengan kapal layar.
BACA JUGA: Cak Nun Sebut di Muhammadiyah Hukum Rokok Terbelah Jadi Dua Mahzab
.
Setelah menjalankan ibadah haji, ada yang pulang dan ada yang bermukim di sana. Mereka yang bermukim menggunakan al Betawi sebagai nama keluarga.
Memang merupakan kebiasaan para pemukim dari Nusantara di Makkah menjadikan nama kota asalnya sebagai nama keluarga. Syekh Abdul Somad al Falimbangi dari Palembang. Syekh Arsyad Al-Banjari dari Banjarmasin, Syekh Basuni Imam al Sambasi dari Sambas (Kalimantan Barat).
BACA JUGA: 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam dan Mengajar di Masjidil Haram Makkah Arab Saudi
Pada awal abad ke-19 seorang ulama Betawi bernama Syekh Djunaid bermukim di Makkah. Ia pun memakai nama Syekh Djunaid al-Betawi.
Saat itu Syekh Djunaid amat termashur, karena dipercaya menjadi Imam Masjidil Haram. Beliau juga mengajar agama Islam di serambi masjid paling suci umat Islam tersebut.
BACA JUGA: Lirik Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet Viral dan Diprotes Ulama-Ulama Jawa Timur
Murid Syekh Djunaid bukan hanya dari Nusantara, tapi juga umat Islam dunia....