Meluruskan Mitos Hantu Si Manis yang Bikin Jembatan Ancol Jadi Angker
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Ancol, wilayah yang kini dikenal sebagai salah satu taman hiburan terbesar di Indonesia, terutama Jakarta. Di balik kemegahan taman impian, ada kisah pilu tentang wafatnya seorang gadis Betawi yang dibunuh karena mempertahankan harga diri. Gadis itu dikenal dengan sebutan Si Manis Jembatan Ancol.
Kisah Si Manis Jembatan Ancol dikenal luas oleh masyarakat berkat sebuah film dan sinetron. Sayangnya, dalam layar kaca Si Manis digambarkan sebagai seorang hantu gentayangan yang kerap mengganggu pengguna jalan dan warga Jakarta yang sedang melintas atau berlibur di Ancol. Padahal, mitos tersebut salah besar.
Zaenuddin HM dalam buku Kisah-Kisah Edan Seputar Djakarta Tempo Doeloe, merawikan, jembatan Ancol sudah ada sejak Zaman Belanda, tepatnya abad ke-19. Saat itu keadaan di sana memang sangat sepi, ketika malam hari sangat gelap karena belum ada penerangan.
Ancol juga dulu dikenal sebagai sarang monyet. Saking sepinya tempat tersebut, Ancol dimanfaatkan orang-orang zaman dulu untuk berbuat mesum, hingga almarhum KH Zainuddin MZ menyindir monyet-monyet di Ancol sekarang bukan lagi berwujud hewan, tetapi manusia.
Abah Alwi Shahab mengatakan, para Wanita Tuna Susila (WTS) dan para hidung belang tanpa malu dan takut dosa melakukan maksiat di atas pasir di pinggir pantai. "Sekarang katanya lebih berani lagi," ucap Abah Alwi.
Apalagi, Ancol saat itu jauh dari pemukiman penduduk, sehingga pada malam hari terasa sunyi dan menyeramkan. Hingga tahun 1950-an pun Ancol masih berupa empang. Sehingga banyak cerita seram bermunculan di sana. Salah satunya adalah seorang pendayung perahu mendapatkan penumpang perempuan berparas cantik dan manis. Namun bukan uang yang didapatkan sebagai bayaran atas jasanya mendayung perahu, melainkan daun yang diberikan perempuan tersebut.
Pengakuan banyak orang yang dituangkan dalam cerita rakyat membuat penampakan hantu di sana dikenal dengan sebutan "Si Manis". Padahal, pemeran utama dari kisah Si Manis adalah seorang gadis Betawi yang kehilangan nyawanya karena mempertahankan harga diri lantaran mau direnggut paksa kesuciannya.
Tuturan rakyat menyebut Si Manis bernama Mariam. Namun, versi lain mengatakan Si Manis aslinya bernama Siti Ariah, seorang kembang desa dari Kampung Paseban.
Kita mundur di era Siti Ariah hidup. Saat itu di Ancol terkenal seorang playboy keturunan Tionghoa bernama Oey Tamba Sia yang kerap menculik anak-anak gadis lalu diperkosa. Di Ancol para orang kaya membangun suhian atau rumah pelacuran untuk melepaskan syahwat. Bahkan Oey yang memiliki vila di Ancol dilaporkan pernah membunuh seorang gadis yang diculiknya.
Diceritakan Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, Siti Ariah hidup di abad ke-19 sekitar tahun 1817. Ariah adalah seorang yatim yang bersama ibunya, Mak Emper tinggal menumpang di sebuah paviliun juragan sawah di Kampung Paseban.
Seiring waktu, Ariah tumbuh menjadi gadis remaja menuju dewasa dengan dianugerahi kecantikan luar biasa. Saat usianya menginjak sekitar 16 tahun, Airah ogah dijadikan istri oleh juragan yang paviliunnya ditumpangi. Ia pun berlayar alias kabur dari rumah hingga ke daerah Sunter yang dahulu masih berupa hutan.
"Ariah ini bertemu dua pengawal Oey di sebuah bendungan dempet di Sunter," cerita Ridwan Saidi.
Ariah ternyata tak hanya berparas cantik tetapi juga pandai bermain jurus. Sehingga ketika dua preman Oey ingin menculiknya, terjadilah perkelahian berjalan, dari Sunter hingga Ancol.
Dua preman tersebut sempat kewalahan, bahkan salah satunya sempat tumbang. Namun, karena lengah, Ariah ditikam dengan golok hingga tewas. Dalam kisah ini, Ariah meninggal dunia tanpa diperkosa dan jenazahnya dibuang sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol.
"Ariah itu mati syahid. Surge bulet-bulet kalo kata orang Betawi karena dia mempertahankan harga diri," kata Ridwan Saidi. "Orang Betawi marah kalo Siti Ariah disebut sebagai kuntilanak atau setan."
Cerita Ariah menjadi arwah gentayangan karena disebut ingin memberitahukan jika ia dibunuh di Ancol kepada ibunya, Mak Emper. Pembunuhan kepada Ariah pun terungkap oleh polisi dan Oey ditetapkan sebagai tersangka dalam pembunuhan tersebut. Oey pun mati di tiang gantungan di Stadhuis Batavia yang sekarang dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta.
Baca Juga: Hukuman Mati di Kota Tua, Dipancung Hingga Digantung
Nama Si Manis Jembatan Ancol menjadi urban legend setelah banyaknya pemberitaan tentang kecelakaan lalu lintas di Ancol. Seperti diberitakan Surat Kabar Keng Po tahun 1950-an, sejumlah kecelakaan di sekitar Jembatan Ancol memakan korban jiwa dan dipercaya karena campur tangan hantu Si Manis.