Sejarah

Juara Bersama Captain Tsubasa di Dunia Nyata: Dari Liga Indonesia Sampai Inggris Raya

Kapten SMP Nankatsu Tsubasa Ozora (kanan) dan Kapten SMP Toho Kojiro Hyuga (kiri) mengangkat panji juara bersama dalam turnamen sekolah menengah tingkat nasional di film kartun "Captain Tsubasa". Juara bersama ternyata juga ada di dunia nyata.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Bagi kalian para penggemar kartun, khususnya Captain Tsubasa, pasti ingat episode di mana kesebelasan SMP Nankatsu menjadi juara bersama dengan kesebelasan SMP Toho.

Di episode 52 Captain Tsubasa 2018: Chugakusei-Hen: "Endless Dream", kartun garapan Yoichi Takahashi ini menampilkan Nankatsu yang diperkuat Tsubasa Ozora dan Toho yang dikawal Kojiro Hyuga dinobatkan sebagai juara bersama dalam turnamen sekolah menengah tingkat nasional. Juara bersama diberikan setelah kedua tim saling berbalas gol hingga kedudukan berakhir imbang 4-4 dari waktu normal hingga waktu tambahan. Tak adanya adu penalti membuat kedua tim pun dinobatkan sebagai juara.

Bagi sebagian penonton, juara bersama mungkin terasa aneh. Padahal, kejadian juara bersama ada di dunia nyata. Dari Liga Indonesia sampai Inggris Raya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kita mulai dari Liga Indonesia. Di tahun 1975, Persija menjadi juara bersama PSMS Medan. Partai final yang digelar di Senayan atau Gelora Bung Karno, berlangsung tegang. Kedua klub yang memang menjadi rival sejak bertahun-tahun membuat laga ini menjadi laga besar, sehingga gengsi dipertaruhkan dalam menjadi juara.

Detik-detik menjelang laga final Perserikatan musim 1975 antara Persija Jakarta dan PSMS Medan. Terjadinya tawuran antara pemain membuat PSSI menetapkan kedua tim sebagai juara di tahun tersebut. Foto: Istimewa.

Menteri Luar Negeri, Adam Malik bahkan ikut menyaksikan laga tersebut. PSMS yang dihuni Parlin Siagian, Nobon hingga Mariadi awalnya mampu unggul lebih dulu dengan skor 1-0. Gol Parlin Siagian membawa PSMS memimpin. Saat itu Persija sempat terkurung dengan permainan PSMS.

Namun, ternyata bukan perkara mudah mengalahkan Persija di kandang. Kelengahan PSMS membuat kerja sama Sofyan Hadi dan Iswadi Idris membuat Persija mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat sundulan Andi L'ala.

Pertandingan yang berlangsung keras akhirnya menghasilkan kartu merah untuk Iswaidi yang melanggar Nobon. Para pemain adu jotos. Akhirnya, pertandingan berlangsung seperti laga kungfu, hingga wasit pun menghentikan permainan.

Mengingat event final tersebut laga besar, Ketua Umum PSSI Bardosono akhirnya mengambil jalan tengah dengan menyudahi pertandingan. Kedua tim pun dinyatakan sebagai juara tahun 1975.

Kedua tim berbagi trofi seperti yang ditetapkan dengan SK Ketum PSSI Nomor 95 Tahun 1975 tentang Dwi Juara Nasional PSSI 1973/1975 tanggal 8 November 1975. Ketetapan itu membuat kedua tim hanya menerima medali. Sementara trofi juara yang hanya satu diserahkan Bardosono kepada kedua kapten tim, Oyong Liza dari Persija dan Yuswardi dari PSMS.

Juara bersama juga pernah terjadi di Inggris, tepatnya pada kompetisi Community Shield, ajang yang mempertemukan Premier League dan Piala FA.

Saat masih bernama Charity Sheild, ajang ini menobatkan 11 kali juara bersama yang terakhir kali terjadi pada 1991. Derby London atnara Arsenal dan Tottenham Hotspur yang bermain imbang dengan skor kacamata 0-0 di Wembley Stadium selama 90 menit, akhirnya keluar sebagai juara pada 1991.

Gelar juara bersama itu menjadi yang terakhir kali di ajang Charity Shield. Sebab Federasi Sepakbola Inggris (FA) setelah itu menerapkan regulasi waktu tambahan (extra time) dan adu penalti untuk menentukan pemenang jika waktu normal selama 90 menit, kedua tim bermain imbang.

Selain Arsenal dan Spurs, tim-tim yan pernah menjadi juara bersama adalah Portsmouth dan Wolverhampton Wanderers (1949), West Bromwich Albion dan Wolverhampton Wanderers (1954), Burnley dan Wolverhampton Wanderers (1960), Liverpool dan West Ham United (1964), Liverpool dan Manchester United (1965), Manchester United dan Tottenham Hotspur (1967), Liverpool dan MU (1977), Aston Villa dan Tottenham (1981), Liverpool dan Everton (1986), Liverpool dan MU (1990), serta terakhir Arsenal dan Tottenham (1991).