Kisah Striker Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen Menjadi Mualaf di Belanda, Temukan Cahaya Islam di Usia 15 Tahun
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Timnas Indonesia akan menantang Timnas China dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga Grup C zona Asia, Selasa (15/10/2024). Salah satu pemain Timnas Indonesia yang menjadi sorotan adalah Ragnar Oratmangoen.
Pemain yang berposisi sebagai striker tersebut menjadi satu-satunya pemain diaspora yang bergama Islam. Bahkan, fan Timnas Indonesia menjulukinya Wak Haji karena Ragnar tidak hanya sekadar Islam KTP, tetapi rajin menjalankan ibadahnya sebagai seorang Muslim.
Meski begitu, ternyata Ragnar bukanlah seorang Muslim dari lahir. Pria berdarah Indonesia-Belanda resmi bergabung dengan Timnas Indonesia setelah disumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.
Ragnar Oratmangoen terlahir sebagai seorang Kristen. Pria kelahiran Oss, Belanda, 21 Januari 1998 itu menemukan cahaya Islam pada usia remaja.
Dinukil dari wawancaranya dengan wartawan seperti disitat dari situs pssi.org, Ragnar tidak menyangka menjadi pemeluk agama Islam. Dia juga mengaku begitu menikmati momen sebagai seorang Muslim, bahkan menjadi WNI yang penduduknya mayoritas Muslim.
Ragnar mengungkapkan menemukan cahaya Islam saat tumbuh dewasa. “Tidak. Saya tidak lahir sebagai seorang Muslim. Saya lahir, dibesarkan, sebagai orang Kristen. Tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam,” tutur Ragnar.
Juru gedor yang kini membela panji F.C.V. Dender E.H itu merawikan awal mula memeluk Islam. Saat remaja, Ragnar mengaku memiliki banyak cukup teman yang beragama Islam. Mereka, kata pria berdarah Maluku tersebut, sering mengajak Ragnar pergi ke masjid.
Dari pergaulannya tersebut dia mulai mendalami Islam dari teman-temannya. Dia mengenal Tuhan dan agama yang menuntun kehidupan manusia.
Ragnar pun semakin serius memperdalam Islam, hingga akhirnya memutuskan memeluk agama yang dibawa Nabi Muhammad Rasulullah tersebut. “Bagi saya, hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman-teman saya ketika itu membawa saya ke masjid. Mereka mengajari saya tentang Tuhan dan agama, dan bagaimana agama bisa membantu kehidupan Anda. Itu menyentuh hati saya dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang muslim,” kata Ragnar.
BACA JUGA: Sultan Agung, Raja Jawa yang Bawa Kerajaan Mataram ke Puncak Kejayaan
Sejak memutuskan menjadi mualaf di usia 5 tahun, Ragnar mengaku rajin menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. “Sejak usia 15 tahun, saya sudah menjalankan Ramadhan. Jadi sekarang saya sudah menjalaninya 10–11 tahun,” ungkap Ragnar mengaku sangat terkesan dengan suasana Ramadhan di Indonesia.
Ragnar juga bukan Islam KTP. Saat Timnas Indonesia melakoni laga melawan Arab Saudi, dia bersama beberapa punggawa tim Garuda yang beragama Islam menyempatkan diri menjalankan ibadah umroh.