News

Ancaman Dakwah Muhammadiyah Banyuwangi: Rumah Pimpinan Ditandai Silang, Sampai Ancaman Pembakaran RS

 Sejumlah warga menurunkan paksa plang PP Muhammadiyah di sebuah masjid di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Tangkapan layar.
Sejumlah warga menurunkan paksa plang PP Muhammadiyah di sebuah masjid di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Tangkapan layar.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Penurunan paksa plang PP Muhammadiyah di sebuah masjid di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan satu dari sederet ancaman terhadap dakwah Muhammadiyah di Banyuwangi. Sepanjang 22 tahun sejak 2000 hingga 2022, dakwah Muhammadiyah di Banyuwangi mengalami berbagai dinamika, tantangan, rintangan singgungan, benturan, ancaman, penurunan papan nama.

Ketua PDM Banyuwangi, Dr H Mukhlis, Msi melaporkan, setidaknya ada 10 daftar ancaman yang diterima Muhammadiyah ketika berdakwah di Banyuwangi.

BACA JUGA: Detik-Detik Pencopotan Paksa Plang Muhammadiyah di Tampo Banyuwangi

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

1. Kasus di PRM Peterongan Desa Kebunrejo Kalibaru, perebutan tanah wakaf dan Masjid PRM Peterongan.

2. Penurunan papan nama PCM Glenmore di depan rumah Ketua PCM Bpk H.Moh Amli,BA.(alm).

3. Pemberian tanda silang merah di setiap rumah pimpinan dan warga Muhammadiyah Kecamatan Genteng.

4. Penurunan papan nama PRM Banjarwaru Banyuwangi oleh Tokoh Masyarakat setempat.

5. Penolakan Sholat Jumat di Masjid PRM Kaligung Blimbingsari, oleh masyarakat dengan kekerasan membawa pentungan menjelang Jumatan.

6. Penolakan pembangunan Pusat Dakwah Muhammadiyah Singojuruh saat jelang peletakan batu pertama yang dilakukan masyarakat sekitar lokasi.

7. Ancaman pembakaran RSI Fatimah oleh sekelompok orang yang menamakan pasukan berani mati dari Banyuwangi Selatan.

8. Perangkat Desa bersama Masyarakat Sraten Cluring menolak pembangunan Masjid Pusdamu Al Furqon PRM Sraten dengan mempermasalahkan IMB dan Muhammadiyah minoritas di Sraten Cluring.

9. Penolakan rencana bangun Pondok Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) milik Muhammadiyah oleh masyarakat belakang Hotel Aston Banyuwangi, dengan dalih demi kondusifitas warga yang tidak sejalan dengan Dakwah Muhammadiyah.

10. Penurunan Paksa Papan nama Pusat dakwah Muhammadiyah PRM Tampo Cluring dan PRA Tampo Cluring, TK ABA Tampo Cluring oleh sebagian Warga Mayarakat yang mendapat support dari Kepala Desa Tampo dan Forpimka Cluring, dengan dalih masjid milik umum bukan milik golongan/Muhammadiyah.

BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Babi Saja Buatan Tuhan Diharamkan, Apalagi Wayang Buatan Manusia

Sebelumnya dilaporkan sejumlah warga mendatangi sebuah masjid di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kehadiran mereka untuk menurunkan paksa tiga plang yang terpasang milik organisasi Muhammadiyah yang terpasang di halaman masjid tersebut.

Tiga plang yang diturunkan paksa bertuliskan "Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo", "Pimpinan 'Aisyiyah Ranting Tampo", dan "TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal Tampo".

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Kiai Poligami karena tak Boleh ke Diskotek

Dalam video yang beredar, dua plang dirobohkan dengan memotong kaki plang menggunakan mesin gerindera. Sementara plang bertuliskan "TK 'Aisyiyah Bustanil Athfal Tampo" yang sempat akan digerindera tidak jadi dirobohkan.

TONTON VIDEONYA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.