Perbedaan Nasi Kapau dengan Nasi Padang yang Diboikot dan Diharamkan
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Ajakan memboikot produk Minang dan haram membeli Nasi Padang membuat masyarakat geram, terutama orang Minang dan para pecinta Nasi Padang. Selain Nasi Padang, daerah Minangkabau juga memiliki kuliner serupa tapi tak sama yakni Nasi Kapau. Memang apa sih bedanya, bukannya sama saja ya karena dari Minangkabau?
Perbedaan Nasi Padang dengan Nasi Kapau berasal dari letak geografis alias asal usul penjualnya. Nasi Kapau dijual orang asli Kapau, nagari (desa) di Kabupaten Agam.
BACA JUGA: Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan
Warlok alias warga lokal menyebut restoran Nasi Kapau dengan sebutan "Rumah Makan Nagari Kapau". Menu makanan pun berbeda. Ada beberapa lauk yang hanya ada di Nasi Kapau, antara lain gulai tambusu, rendang daka-daka, ikan mas bertelur, dan gulai kapau. Di Nasi Padang lauk tersebut tidak akan Anda temukan.
Gulai Kapau yang menjadi menu andalan memiliki kuah gulai berwarna kuning dan memiliki sedikit rasa asam. Bahan dasarnya kol, nangka, dan kacang panjang. Gulai Kapau biasanya disantap bersama satu lauk yang bisa dipilih pengunjung, seperti ikan, ayam, daging, atau rendang ayam. Rendang ayam juga menjadi ciri khas Nasi Kapau karena di Nasi Padang tidak ditemukan. Satu lagi yang membuat Nasi Kapau istimewa yakni menu gulai tambusu yang dibuat dari usus sapi yang di dalamnya ada adonan telur dan tahu.
BACA JUGA: Viral Pernikahan Beda Agama di Semarang, Mempelai Wanita Berhijab Ikut Pemberkatan di Gereja
Selain menu dan rasa, penataan lauk di etalase juga berbeda antara Nasi Padang dan Nasi Kapau. Nasi Padang menata lauk secara bertumpuk ke atas, sementara Nasi Kapau meletakkan menu dagangannya secara bertingkat dari atas ke bawah seperti tangga. Pilihan lauknya diletakkan di atas meja besar di depan lapau.
Di rumah makan padang, lauk pauk kering ada di bagian atas, dan lauk yang berkuah diletakkan di bawah. Sementara penjual Nasi Kapau meletakkan lauk berkuah di depan.
BACA JUGA:
Jenderal Soedirman Marah Soekarno tak Mau Ikut Berperang pada 1 Maret 1949
Sejarawan Anhar Gonggong: Soeharto Punya Peran Besar di Serangan Umum 1 Maret 1949
Anak Suku Baduy Kebal Disuntik Vaksin, Jarumnya Sampai Bengkok
Viral Pernikahan Beda Agama di Semarang, Mempelai Wanita Berhijab Ikut Pemberkatan di Gereja
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.