Humor Gus Dur: Cara Lain Jadi Kiai, Curi dan Koleksi Celana Dalam Santriwati
KURUSETRA -- Salam Sedulur... KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah nyantri di sejumlah pesantren. Ia pernah diminta pamannya, KH Abdul Fattah Hasyim membantu mengurus Pesantren Tambakberas.
Gus Dur pun manut saat diminta menjadi kepala keamanan pesantren. "Itulah Gus Dur, manut sama kiai, lebih-lebih pamannya sendiri," tulis KH Dr Edi Mulyono, Wakil Ketua LTN PWNU DIY dalam ceritanya.
BACA JUGA: Gus Baha: Sampai Mati Pun tak Ada Dalil Membolehkan Nikah Beda Agama
Padahal, menurut Kiai Edi Mulyono, sebagai cucu Kiai Hasyim Asy’ari dan sebagai anak muda yang pintar, bisa saja Gus Dur minta menjabat lurah pondok agar lebih keren atau kepala madrasah diniyah agar lebih tampak intelek. Namun, aji mumpung itu tidak dipakai Gus Dur.
"Gus Dur memilih diam dan manut, meski posisi keamanan resiko tinggi: dimusuhi banyak santri nakal bin bandel," kata dia.
BACA JUGA: Viral Pernikahan Beda Agama di Semarang, Mempelai Wanita Berhijab Ikut Pemberkatan di Gereja
Suatu hari, Gus Dur menghadapi satu kasus nyeleneh, yakni banyaknya aduan berupa hilangnya celana dalam sejumlah santriwati. Gus Dur pun memutar otak.
Para santri dikimpulkan di masjid. Kemudian semua pengurus ditugaslan merazia semua sisi kamar pondok dan sekitarnya. Ketemulah sebuah lemari santri yang menyimpan sejumlah celana dalam cewek.
BACA JUGA: Cak Nun: Agar Damai Indonesia Butuh Pawang
"Pelakunya dipanggil, disidang ramai-ramai dengan kepala sidang Gus Dur, sang kepala keamanan. Hasilnya, pengurus pondok memutuskan untuk mengeluarkan santri itu."
Lalu Gus Dur menghadap pamannya, Kiai Fattah. Gus Dur menceritakan semua kejadian itu beserta rekomendasi pengurus untuk mengeluarkannya. Alasan pengurus yang paling utama ialah perbuatan tersebut tak sepantasnya dilakukan oleh santri yang belajar agama, dan tentu saja memalukan nama besar pesantren.
"Kiai Fattah menyetujui usul yang disampaikan Gus Dur supaya santri itu dikeluarkan dari pondok. Beliau berpesan supaya santri itu beserta seluruh barangnya dibawa ke hadapannya."
BACA JUGA: Gus Baha: Sampai Mati Pun tak Ada Dalil Membolehkan Nikah Beda Agama
Setelah santri tersebut dihadapkan ke Kiai Fattah, beserta seluruh barangnya yang telah dikemas, Kiai Fattah malah memberikan sebuah ruangan di ndalem (rumah kiai) kepada satri tersebut. Gus Dur dan semua pengurus musykil, heran. Akhirnya memberanikan bertanya, “Kenapa ini malah ditampung di ndalem, Pamanda?”
“Lah ya kan sudah sesuai rekommu,” sahut Kiai Fattah. “Santri ini dikeluarkan dari pondok dari kamarnya, karena perbuatannya. Ya ini, sekarang saya tampung di kamar saya .” sambungnya.
BACA JUGA: Siapa Kakek yang Fotonya Sering Dipajang di Rumah Makan Nasi Padang yang Diharamkan
Kiai Fattah tersenyum. Beliau mengerti kemusykilan Gus Dur dan kawan-kawan pengurus. Gus Dur dan para pengurus tak bisa berkata apa lagi.
Sejak saat itu, setiap Kiai Fattah beraktivitas di dalam dan luar pesantren, santri nakal tersebut menyertainya. Mulai dari menyiapkan kitab-kitab buat ngaji, ragam peralatan salat, hingga menemui tamu sebelum sang kiai menemui, dan lain sebagainya.
Bertahun-tahun melakoninya, santri tersebut dengan sendirinya menjelma sosok yang luar biasa. Ngajinya bagus, gaulnya bagus, dan sebagainya.
BACA JUGA: Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan
Dia, si santri pencuri celanan dalam atau cawat itu, lalu disebutkan menjadi kiai di kampung halamannya.
Suatu hari, belasan tahun kemudian, ndilalah Gus Dur yang telah menjabat ketua umum PBNU berjumpa dengan santri nakal yang telah jadi kiai tersebut. Ia tertawa ketika Gus Dur mengatakan: “Selain ngaji dengan tertib sebagaimana lazimnya orang nyantri, untuk menjadi kiai ada jalan lain, yakni ngoleksi sempake santriwati .”
Keduanya terbahak.
BACA JUGA: Pejabat Turki Ottoman Nikahi Putri Panglima Perang Pangeran Diponegoro.
Gus Dur nyeletuk lagi, “Kang, dulu ada sempaknya santriwati yang warna merah toh? Sepertinya itu sempak yang paling bagus ya .”
Keduanya kembali tertawa.
BACA JUGA:
> Humor Gus Dur: Tak Sengaja Bercanda di Depan Uskup, Kenapa Belum Kawin, Padahal Kawin Itu Enak
> Humor Gus Dur: 3 Presiden Indonesia Gila, Kalau Saya yang Milih yang Gila
> Humor Gus Dur: Harmoko Lempar Jumrah Batunya Balik Lagi, Dibisiki Sesama Setan Jangan Saling Lempar
> Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur
> Humor Gus Dur: Ditegur Gus Mus karena Dicium Artis Cantik, Dijawab Sampeyan Jangan Pengen
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.