Sejarah

Sejarah Singkat Kopasssus, Pasukan Tempur yang Berisi Prajurit-Prajurit Pilihan TNI

Kopassus. Pada 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III, berkekuatan satu kompi. Komandan pertamanya adalah seorang mantan KST bernama Visser.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memiliki sejarah panjang. Baret merah tersebut awalnya muncul dari inspirasi tentang pasukan kecil tetapi efektif muncul dari ketangguhan sejumlah mantan anggota komando KNIL, Korps Speciale Troepen (KST).

Dua perwira Indonesia, yakni Slamet Riyadi dan Alex Kawilarang, yang menyaksikan kehebatan tempur mereka berencana membuat pasukan serupa. Sayangnya Slamet Riyadi gugur sebelum cita-citanya tercapai.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga: VIRAL Calon Prajurit Keturunan WNA Henz DJ Songjanan Dikeluarkan dari Pendidikan TNI, Ini Alasannya

Kawilarang mewujudkan cita-citanya membentuk pasukan khusus saat ia menjadi panglima Teritorium III Siliwangi. Pada 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III, berkekuatan satu kompi. Komandan pertamanya adalah seorang mantan KST bernama Visser -- yang setelah menjadi WNI berganti nama menjadi Mohammad Idjon Djambi.

Markas pasukan komando ini pun mengambil tempat di bekas markas KST di Batujajar, Kabupaten Bandung. Keberhasilan pasukan Komando Siliwangi di bawah Mayor Idjon melumpuhkan gerakan DI/TII menarik perhatian Jakarta.

Baca Juga: Kemendikbudristek Ingin Hapus Madrasah, Panglima Jenderal Andika Izinkan Keturunan PKI Daftar TNI

Markas Besar TNI AD kemudian mengembangkannya menjadi Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 9 Februari 1953. Setelah jumlah anggota berkembang, pada 27 April 1956 KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Pada tahap awal pasukan ini memiliki tiga kompi, masing-masing berkekuatan sekitar 300 anggota. Dan setiap kompi dibagi atas tiga peleton.

Baca Juga: Isi Teks Sumpah Pemuda yang Dibacakan pada 28 Oktober 1928, Sejak Itu Bangsa Indonesia Bersatu untuk Merdeka

Pada masa RPKAD ini pasukan baret merah kian mencuat dengan keberhasilannya di medan tempur melawan PRRI Permesta di Sulawesi dan Sumatra. Mereka juga dikenal tangguh dalam pertempuran di Irian dan saat konfrontasi dengan Malaysia.

Pada 1965, di bawah Komando Kolonel Inf Sarwo Edhi Wibowo, RPKAD berperan besar menumpas G30S/PKI. Pada 12 Desember 1966, RPKAD berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD), kemudian pada 17 Februari 1971 berubah kembali menjadi Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopasandha). Reorganisasi ABRI sejak 1983 hingga 1986 kemudian mengubah Kopasandha menjadi Kopassus hingga menjalani pemekaran pada 1996.

Baca Juga: Benteng Martello Tempat Shadam Cium Kening Sherina di Film Petualangan Sherina 2 Hancur karena Ulah Wisatawan

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.