Ustad Khalid Basalamah Dukung Gerakan Netizen Indonesia Julid Fi Sabilillah kepada Israel: Bagus Sekali, Teruskan!
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Netizen Indonesia dan Malaysia bekerja sama membentuk gerakan Julid Fi Sabilillah di dunia maya. Lewat gerakan Julid Fi Sabilillah, netizen Indonesia menyerang akun tentara-tentara IDF Israel di media sosial seperti Instagram dengan komentar-komentar pedas. Gerakan ini pun mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk Ustadz Khalid Basalamah.
Dalam satu video yang beredar di media sosial, Ustadz Khalid menjelaskan gerakan Julid Fi Sabilillah diizinkan dalam Islam dalam kondisi darurat seperti perang Israel melawan Palestina. "Berarti antum bisa berperang dengan tentara Israel meski tidak bertemu langsung, bagus sekali," kata Ustadz Khalid dalam ceramahnya.
Serangan-serangan netizen Indonesia ke akun-akun tentara Israel atau pun pendukungnya pun berimbas besar. Sampai-sampai gerakan Julid Fi Sabilillah viral. "Ini makin membuktikan bahwasanya mereka pengecut. Baru diserang lewat media saja sudah cengeng. Sangat bagus," kata Ustaz Khalid.
Baca Juga: Kepada Presiden Israel Shimon Perez, Gus Dur Sebut Topi Yahudi adalah BH yang Dibagi Dua
Ustadz Khalid menjelaskan, umat Islam diperbolehkan melakukan apa saja untuk melawan penjajahan. Termasuk membantu Palestina menghadapi tentara Israel yang melakukan pembantaian terhadap rakyat Gaza.
"Di saat sekarang memang kita boleh menggunakan apa saja, cara apa saja untuk memerangi dan melawan mereka. Memang harus seperti itu. Mereka tidak pernah peduli dengan darah yang tumpah kok. Bahkan mereka menyebut teroris pada anak-anak dan perempuan. Jadi sudah tidak masuk akal," ucap Ustaz Khalid.
Israel bahkan telah melanggar aturan peperangan, baik dalam Islam maupun aturan hukum internasional. Karena itu Ustadz Khalid menilai wajar jika umat Islam menyerang tentara zionis Israel.
Baca Juga: Sering Disebut Wahabi, Ustadz Khalid Basalamah Ternyata dari Keluarga NU
Diketahui bahwa gerakan Julid Fi Sabilillah itu pertama kali muncul dari akun Erlangga Greschinov (@Greschinov). Dia lalu diangkat menjadi komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel.
Gerakan tersebut dibentuk sebagai respon atas serangan Israel terhadap RS Indonesia dan Sekolah Qur'an Malaysia di Gaza. Layaknya perang sungguhan, mereka pun membuat persiapan serangan agar semuanya berjalan terkoordinis dengan baik dan rapi.
Julid Fi Sabilillah hanya berfokus memerangi Zionis dan Israel, bukan Yahudi sebagai ras dan agama. Ia juga mengimbau agar netizen yang ikut dalam gerakan ini untuk tidak membawa narasi antisemitisme, seperti holocaust, Hitler, dan sebagainya.
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.