Sejarah

3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah

Masjidi Haram Mekkah, abad ke-19. Tiga ulama Indonesia tercatat pernah menjadi imam di Masjidil Haram pada abad ke-19, yakni Syekh Junaid Al Batawi, Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi, dan Syekh Nawawi al Bantani.
Masjidi Haram Mekkah, abad ke-19. Tiga ulama Indonesia tercatat pernah menjadi imam di Masjidil Haram pada abad ke-19, yakni Syekh Junaid Al Batawi, Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi, dan Syekh Nawawi al Bantani.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Sebagai negara dengan jumlah penduduk beragama Islam paling banyak di dunia, Indonesia sudah lama mengirimkan para ulamanya belajar di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Sejak abad ke-18, banyak umat Islam Indonesia yang pergi ke Tanah Suci untuk beribadah haji sekaligus menimba ilmu, bermukim, hingga menjadi imam di Masjidil Haram.

Sepanjang sejarah, ada tiga ulama Nusantara yang dihormati dunia Islam. Tidak hanya di Tanah Air, ketiga ulama itu juga disegani orang Arab Saudi dan menjadi rujukan umat Islam dunia.

BACA JUGA: Cerita Ustadz Yusuf Mansur: Sedekah Roti ke Semut Diganti Nasi Padang yang Diharamkan

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Syekh Junaid Al-Batawi.
Syekh Junaid Al-Batawi.

1. Syekh Junaid Al-Batawi

Syekh Junaid Al-Batawi adalah ulama asal tanah Betawi. Ulama kelahiran Pekojan, Jakarta Barat itu tersohor sebagai ulama yang tidak hanya menjadi imam di Masjidil Haram, tapi juga mengajar di serambi masjid.

Syeikh Junaid bermukim di Mekkah sejak 1834 dan meninggal dunia pada 1840 di usia 100 tahun. Berkat keluasan ilmunya, ia dikenal sebagai syaikhul masyaikh para ulama mazhab Syafi’i.

BACA JUGA: Orang Betawi ke Tanah Suci: Yang Naik Haji Satu Orang, Yang Nganterin Satu Kampung

Syekh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani
Syekh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani

2. Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani

Ulama asal Banten ini satu angkatan dengan Syekh Junaid. Beliau menjadi juga pernah menjadi Imam Masjidil Haram pada abad ke-19. Putra dari ulama besar Banten, Umar Syekh Arabi itu lahir di Kampung Tanara, Serang, Banten pada 1815.

Syekh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani yang menimba ilmu di Mekkah sekitar 30 tahun itu sudah menulis 115 kitab, yang meliputi kitab ilmu fikih, tauhid, tafsir, tasawuf dan hadis. Beliau meninggal dunia di Mekkah pada 1897.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Seperti Cinta, Kisah Sejarah Juga Perlu Diceritakan