Humor Gus: Cinta Sejati Seperti Tarawih Mampu Bertahan Sampai 23 Rakaat, Tapi Mas Saya Muhammadiyah
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Kisah cinta memang tidak mengenal waktu dan musim. Tidak mengenal bulan dan tahun. Termasuk ketika Ramadhan datang yang dimanfaatkan seorang suami yang merupakan santri Nadhliyin kuat wiridan, kepada istrinya yang warga Muhammadiyah. Keduanya adalah pasangan pengantin baru.
Sedulur, kita sebut saja sang suami bernama Agus, sementara sang istri bernama Ningsih. Seperti biasa, setelah menuntaskan rangkaian puasa di hari pertama, Agus dan Ningsih buka puasa bersama di rumah. Setelah itu sang suami pun pergi ke masjid untuk menunaikan Sholat Maghrib dan bertahan sampai Sholat Isya serta diteruskan dengan Sholat Tarawih.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Perbedaan Muhammadiyah-NU, Muhammadiyah Ajarannya Merujuk ke Rasulullah, NU Ya Sama
Sementara sang istri, Ningsih, memilih bersih-bersih di rumah setelah berbuka. Ia lalu Sholat Maghrib di rumah sebelum berangkat ke masjid menyusul sang suami untuk ikut Sholat Isya dan Tarawih berjamaah.
Namun, Ningsih memilih pulang lebih dulu ketika Sholat Tarawih di masjid tersebut baru delapan rakaat. Ningsih melanjutkan witir 2+1 rakaat di rumah. Karena masjid tempat Ningsih sholat adalah masjid NU, kepulangan Ningsih pun menjadi sorotan jamaah ibu-ibu di sana.
BACA JUGA: Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
Setelah rangkaian Sholat Tarawih rampung, Agus lalu pulang ke rumah. Ia sempat dibisiki ibu-ibu soal kepulangan Ningsih di tengah-tengah Sholat Tarawih.
"Ning, kamu tadi pulang Sholat Tarawih duluan?" tanya Agus sesampainya di rumah sembari duduk di sofa ruang tamu.
"Iya Mas," jawab Ningsih sambil mengantarkan meletakkan secangkir teh hangat di meja ruang tamu. "Tidak apa-apa kan."
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama