Sejarah

Jika Ruhut Dinilai Rasis ke Orang Papua, Gus Dur Justru Sangat Menghormati Papua

Presiden keempat RI, Gus Dur. Jika Ruhut Sitompul dinilai rasis kepada orang Papua, Gus Dur justru sangat menghormati dan mencintai masyarakat Papua. Foto; PojokGusDur.
Presiden keempat RI, Gus Dur. Jika Ruhut Sitompul dinilai rasis kepada orang Papua, Gus Dur justru sangat menghormati dan mencintai masyarakat Papua. Foto; PojokGusDur.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Politikus PDIP Ruhut Sitompul membuat gaduh usai diduga rasis kepada orang Papua karena mengunggah foto meme berwajah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menggunakan pakaian adat khas Papua. Berbeda dengan Ruhut, Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur justru sangat menghormati Papua dan masyarakatnya. Tak heran jika Gus Dur selalu dicintai masyarakat Papua hingga kini.

Salah satu bukti cinta Gus Dur kepada Papua adalah tidak menggunakan kekuatan militer untuk melawan pemberontakan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ceritanya bermula saat menjadi presiden, Menko Polkam Jenderal TNI (Purn) Wiranto tiba-tiba datang menghadap Presiden Gus Dur.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pasukan Jin Ikut Apel Akbar NU karena Mereka Gak Minta Uang Transport

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saat itu Wiranto melapor jika ada pengibaran bendera Bintang Kejora milik OPM. “Bapak Presiden, kami laporkan di Papua ada pengibaran bendera Bintang Kejora,” lapor Wiranto seperti dinukil dari buku Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita, karya Muhammad AS Hikam.

Namun bukannya panik, justru Gus Dur menanggapi laporan Wiranto dengan santai. “Apa masih ada bendera Merah Putihnya?” tanya Gus Dur.

“Ada hanya satu, tinggi,” jawab Wiranto.

“Ya sudah, anggap saja bintang kejora itu umbul-umbul," kata Gus Dur santai.

“Tapi Bapak Presiden, ini sangat berbahaya,” ucap Wiranto.

“Pikiran Bapak yang harus berubah, apa susahnya menganggap Bintang Kejora sebagai umbul-umbul! Sepak bola saja banyak benderanya!” timpal Gus Dur.

BACA JUGA: Apa Kira-Kira Pendapat Gus Dur Soal LGBT

Pada 2007, Gus Dur yang sudah tidak lagi jadi Presiden mengungkapkan alasannya memperbolehkan bendera Bintang Kejora berkibar. Gus Dur menganggap bendera Bintang Kejora hanya bendera kultural warga Papua.

“Bintang kejora bendera kultural. Kalau kita anggap sebagai bendera politik, salah kita sendiri,” kata Gus Dur.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi

Berita Terkait

Image

Humor Gus Dur: Kuli di Jeddah Berantem Pakai Bahasa Arab, Dikira Jamaah Indonesia Lagi Berdoa

Image

Humor Gus Dur: Kuli di Jeddah Berantem Pakai Bahasa Arab, Dikira Jamaah Indonesia Lagi Berdoa

Image

Humor Gus Dur: Kuli di Jeddah Berantem Pakai Bahasa Arab, Dikira Jamaah Indonesia Lagi Berdoa