Sejarah

Orang Arab Panggil Jamaah Haji Indonesia "Siti Rahmah" Ternyata Bentuk Penghormatan

Pemandangan kota Makkah pada abad ke 11 Masehi. Sejak ratusan tahun lalu, jamaah haji perempuan Indonesia dipanggil Siti Rahmah oleh orang Arab.
Pemandangan kota Makkah pada abad ke 11 Masehi. Sejak ratusan tahun lalu, jamaah haji perempuan Indonesia dipanggil Siti Rahmah oleh orang Arab.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Siti Rahmah... Siti Rahmah adalah panggilan yang paling banyak diteriakkan para pedagang di Tanah Suci, baik di Makkah maupun Madinah, terhadap para wanita Indonesia, baik saat haji maupun umroh. ”Siti Rahmah Siti Rahmah, harga murah, homsah (lima) real,” kata mereka untuk menarik para pembeli wanita.

Sebutan ”Siti Rahmah” untuk wanita Indonesia saat beribadah ke Tanah Suci bukan hanya muncul akhir-akhir ini. Teriakan semacam itu sudah muncul sejak lebih seabad lalu. Sejak abad ke-18 orang Betawi telah banyak yang menunaikan ibadah haji. Meskipun untuk menunaikan rukun Islam kelima itu mereka harus menempuh perjalanan berbulan-bulan dengan kapal layar.

Setelah menjalankan ibadah haji, ada yang pulang dan ada yang bermukim di sana. Mereka yang bermukim menggunakan al Betawi sebagai nama keluarga.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Plesetkan Selamat Idul Adha Jadi Inul Adha di Haul Sunan Bonang, Ternyata Gak Lucu

Memang merupakan kebiasaan para pemukim dari Nusantara di Makkah menjadikan nama kota asalnya sebagai nama keluarga. Syekh Abdul Somad al Falimbangi dari Palembang. Syekh Arsyad Al-Banjari dari Banjarmasin, Syekh Basuni Imam al Sambasi dari Sambas (Kalimantan Barat).

Pada awal abad ke-19 seorang ulama Betawi bernama Syekh Djunaid bermukim di Makkah. Ia pun memakai nama Syekh Djunaid al-Betawi. Ia amat termashur, karena dipercaya menjadi Imam Masjidil Haram.

BACA JUGA: Download GB WhatsApp (GB WA) Paling Baru: Anti-banned, Mudah, Cepat, dan Aman

Sykeh Djunaid juga mengajar di serambi masjid... baca di halaman selanjutnya.