Stasiun Balapan Solo Awal Mula Feodal Keraton Solo Menyerap Kebudayaan Barat
Sejarah
Kebiasaan baru itu merangsang tumbuhnya perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman keras dan soft drink. Di samping banyaknya minuman jenis ini yang diimpor dari Eropa untuk memenuhi konsumsi kaum elite.
Kesibukan pekerjaan kaum profesional maupun pekerjaan kantoran baik orang Eropa maupun pribumi, maka banyak bermunculan jasa-jasa pelayanan makan seperti katering, toko makanan dan minuman, baik yang dikelola pengusaha Eropa maupun Cina. Ladang bisnis baru ternyata sangat menguntungkan bagi para pengusaha, terbukti dari kebiasaan untuk makan di restoran menjadi simbol prestasi baru di kota-kota besar.
Di samping makanan pokok nasi beserta lauk pauknya yang menjadi ciri khas pribumi Jawa, pada masa itu mulai dikenal bermacam-macam makanan modern Barat seperti ikan atau daging kalengan. Bermacam jenis kue/roti seperti spekkoek, koningskroom, bolu, biskuit, roti, frikaddel (perkedel) dan sosis.
Tata cara borjuis Barat, yaitu upacara toast yang dilakukan dengan minum-minuman keras serta diikuti tradisi menari dansa dalam irama musik waltz pada acara-acara penting (pesta perkawinan atau pesta ulang tahun atau hanya pesta makan), juga telah diserap sebagai kebiasaan kaum elit bangsawan Jawa. Seperti pada pesta perkawinan Paku Buwana IX, toast dilakukan sebanyak tujuh kali disertai sorak sorai dari para tamu undangan, musik selamat datang, musik gamelan Jawa dan brasband modern, tulis Bedjo Riyanto.
JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Jenderal Orba Menang Lomba Tebak Umur Mumi, Caranya Dipukulin Sampai Ngaku Sendiri
> Sejarah Sumpit yang Diharamkan Dipakai Umat Islam untuk Makan
>Tak Perlu Pakai Pawang, Begini Cara Muhammadiyah Cegah Hujan
> Pawang Hujan Mandalika, Ustadz Khalid Basalamah: Pawang Hujan Itu Dukun, Haram Hukumnya dalam Islam
> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
