Sejarah

Gara-Gara Belanda Ogah Serahkan Papua, Soekarno Nasionalisasi Semua Perusahaan Belanda

Toko Merah. Gedung ini pernah ditempati NV Jacobson van den Berg, sebuah perusahaan dagang Belanda yang dinasionalisasi Soekarno pada 1957.
Toko Merah. Gedung ini pernah ditempati NV Jacobson van den Berg, sebuah perusahaan dagang Belanda yang dinasionalisasi Soekarno pada 1957.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Menyelusuri Jl Kalibesar Barat, Jakarta Kota, kita akan menemukan sebuah gedung yang hampir seluruh bagian depannya berwarna merah. Pada salah satu tembok merahnya terdapat tulisan Toko Merah. Toko itu berdekatan dengan Stadhuis (Balaikota Batavia) yang kini masih tetap berdiri kokoh meskipun telah berusia tiga abad.

Beberapa gubernur jenderal VOC pernah mendiami gedung berlantai dua yang dibangun oleh Gustaff Baron van Imhoff pada 1730 tersebut. Saking kuatnya sejarah Toko Merah dan keunikannya, hingga kini banyak wisatawan asing dan pecinta gedung tua yang mendatanginya.

BACA JUGA: Di Depan Toko Merah Belanda Bantai Balita Sampai Lansia Keturunan China

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Di depan gedung bersejarah tersebut mengalir Groote Rivier atau Kali Besar, yang menjadi saksi bisu pembantaian terhadap orang-orang Tionghoa, yang terjadi 10 tahun setelah gedung tersebut berdiri (1740). Di muara Ciliwung itu pula, yang kala itu airnya jernih, pada pagi dan sore, para Indo-Belanda mandi. Sementara, pada malam terang bulan, para muda-mudi, sambil main gitar, bernyanyi menumpahkan isi hati mereka.

Melihat Toko Merah kita jadi ingat pada NV Jacobson van den Berg, sebuah perusahaan dagang Belanda yang dinasionalisasi pada tahun 1957 (pada masa Bung Karno), dan pernah menempati gedung serba merah tersebut. Pada zaman Belanda, NV Jacobson merupakan salah satu perusahaan raksasa yang memiliki jaringan tersebar di seluruh dunia dan memiliki cabang di seluruh kota di Nusantara.

BACA JUGA: Karena Kurang Biaya, Pemerintah Hindia Belanda Batalkan Rencana Pemindahan Ibu Kota

Setelah Jepang menaklukkan Hindia Belanda (1942-1945), sejumlah karyawan Belanda, khususnya yang menduduki jabatan tinggi di Jacobson van den Berg dan empat perusahaan lainnya, raib tidak ketahuan rimbanya — diduga dibantai oleh Dai Nipon.

Dalam buku Toko Merah Saksi Kejayaan Batavia Lama di Tepian Muara Ciliwung, Thomas B Ataladjar menulis bahwa pada 1946 — setelah NICA berkuasa kembali di Jakarta — perusahaan raksasa NV Jacobson van den Berg kembali menempati gedung lamanya itu, yakni Toko Merah.

BACA JUGA: Saat Negara-Negara di Dunia Bangkrut, Kelaparan Melanda Hindia Belanda

Berita Terkait

Image

4 Patung Bersejarah Warisan Soekarno di Jakarta, Ada yang Disebut Sebagai Simbol PKI