Niat Sholat Tahajud, Dilengkapi Doa, Tata Cara, dan Jumlah Rakaat
Sholat tahajud bisa digelar agar hajat terkabul.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Selama Ramadhan, sholat tahajud digantikan dengan Sholat Tarawih. Namun bukan berarti Sedulur tidak boleh menjalankan Sholat Tahajud walau selepas Sholat Isya sudah mengerjakan Sholat Tawarih. Sedulur yang belum tahu niat, doa, dan tata caranya Sholat Tahajud bisa membaca penjelasan lengkapnya.
Sholat Tahajud dilaksanakan selepas Sholat Isya sebelum waktu Subuh tiba (Berdasarkan HR Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah, waktu pelaksanaan). Tetapi yang paling baik adalah pada sepertiga akhir malam (Berdasarkan HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Jabir).
HR Muslim dari Ibnu Abbas, menjelaskan Sholat Tahajud boleh dikerjakan sendirian atau berjamaah. Sholat Tahajud diawali dengan Sholat Iftitah dua rakaat. (Berdasarkan HR. Muslim, Ahmad dan Abu Daud dari Abu Hurairah).
Pada rakaat pertama, sebelum membaca Surah Al-Fatihah membaca doa iftitah: “Subhaanallaahi dzil-malakuuti wal-jabaruuti wal-kibriyaa’i wal ‘adzamah”. Artinya: “Maha suci Allah, Dzat yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan.”
Setelah membaca Surah Al-Fatihah dan membaca surah lainnya, bacaan lainnya seperti; bacaan ruku’, i’tidal, sujud dan lainnya sama seperti sholat biasa.
Beberapa hadits Nabi Muhammad shalallahu alahi wassalam menjelaskan Sholat Tahajud bisa dilaksanakan dengan beberapa metode rakaat. Bisa empat rakaat satu salam atau dua rakaat satu salam.
1. Empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat (4 + 4 + 3 = 11 rakaat) (Berdasarkan HR. Al-Bukhari dari ‘Aisyah); atau
2. Dua rakaat iftitah + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + satu rakaat (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat). (Berdasarkan HR. Muslim dari ‘Aisyah).
Ketika Sholat Witir, Sedulur dianjurkan pada rakaat pertama membaca Surah al-A’la setelah membaca Surah Al-Fatihah. Di rakaat kedua membaca Surah Al-Kafirun dan Surah Al-Ikhlas pada rakaat yang ketiga.
Setelah salam, sambil duduk membaca: “Subhanal-malikil-qudduus.” (3x), lalu membaca: “Rabbil-malaaikati war-ruuh” (Berdasarkan HR. al-Baihaqi, juz 3/ no. 4640; Thabrani, juz 8/ no. 8115; Daruqutni, juz 2/ no. 2, dari Ubay bin Ka’ab. Hadits ini dikuatkan oleh ‘Iraqi). Terakhir, Sedulur bisa berdoa kepada Allah meminta segala hajat dunia dan akhirat.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
