Hikmah

Jangan Sibuk Berburu Lailatul Diskon di Malam Lailatul Qadar, Ini Nasihat Buya HAMKA

Ilustrasi ibu-ibu berburu baju Lebaran. Buya HAMKA memberikan nasihat kepada umat Islam untuk mengejar malam Lailatul Qadar.
Ilustrasi ibu-ibu berburu baju Lebaran. Buya HAMKA memberikan nasihat kepada umat Islam untuk mengejar malam Lailatul Qadar.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Pada 10 hari terakhir Ramadhan sudah seharusnya umat Muslim meningkatkan ibadah demi mendapatkan malam Lailatul Qadar. Sayangnya banyak umat Islam, khususnya ibu-ibu yang justru berburu lailatul diskon (midnight sale) alias sibuk berbelanja di malam-malam terakhir Ramadhan.

Fenomena berburu diskon perlengkapan Lebaran, mulai dari pakaian hingga kue, berulang setiap tahunnya. Menjelang Lebaran, pusat-pusat perbelanjaan perang diskon dan potongan harga kian besar ketika malam takbiran tiba. Kini aktivitas berburu diskon di 10 hari jelang Lebaran berpindah ke toko online. Tetapi tetap saja menghabiskan waktu sangat berharga di hari-hari terakhir Ramadhan.

BACA JUGA: Kabar Raja Salman Meninggal, Teringat Humor Gus Dur Tentang Orang Arab "Begituan" di Dekat Masjid

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

Pemandangan berbeda justru terlihat di masjid, di mana jamaah Sholat Tarawih justru semakin sepi ketika mendekati Lebaran. Meski di beberapa masjid justru ramai dengan aktivitas itikaf, tetapi tidak sedikit umat Islam yang justru memilih meramaikan pasar ketimbang masjid.

Padahal Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasalam mewasiatkan kepada umatnya untuk berburu Lailatul Qadar. Bayangkan saja jika menjalankannya dengan ikhlas, ibadah seorang Muslim di malam tersebut dijamin dilipatgandakan menjadi seribu bulan atau setara 83 tahun.

BACA JUGA: Ciri-Ciri Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Seperti disampaikan Buya HAMKA dalam buku 'Renungan Tasawuf: Manisnya Iman', tentang keutamaan Lailatul Qadar yang diberikan kepada umat Islam. "Berusia seribu bulan pun telah terlalu lama. Jarang manusia yang mencapai usia melebihi 90 tahun. Kalaupun ada, kekuatan sudah tidak ada lagi. Tetapi Tuhan membuka kepada kita saat-saat pendek yang menentukan arah seluruh hidup kita ini," tulis Buya HAMKA.

Ulama kelahiran Sumatra Barat itu menjelaskan, nilai ibadah pada malam yang semalam itu, sama dengan ibadah seribu bulan. Alasannya karena edaran siang atau malam tidaklah diukur dengan panjang pendeknya hari, tetapi dinilai dengan bekas yang ditinggalkannya.

"Kadang seribu bulan telah dilampau, artinya 90 tahun, tetapi kosong tidak ada isinya, tidak ada yang penting di dalamnya. Kadang-kadang hanya satu malam sahaja, lima ayat dari surah Al-Alaq, atau Iqra’ turun, seribu nilainya. Sesudah itu turun lagi, turun lagi. Dalam masa 23 tahun, berjumlah 6.236 ayat. Berapa nilainya. Coba kira!"

BACA JUGA: Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW

Di malam ketika Lailatul Qadar turun, hewan, tumbuh-tubuhan, dan semua mahkluk ciptaan Allah tunduk serentak bersujud. Lantas mengapa manusia tidak memanfaatkan malam istimewa tersebut.

"Jangankan melihat matahari dan bulan sujud, melihat orang sujud pun dia jarang atau tidak pernah sama sekali. Dan dia sendiri pun jarang sujud atau tidak pernah," sentil Buya Hamka.

BACA JUGA: Bisakah Kita Dapat Malam Lailatul Qadar di Rumah?

.

SIMPAN JADWAL IMSYAK DAN BUKA PUASA RAMADHAN 2023

.

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Download Lagu Mp3 Pakai Y2Mate, Mudah dari YouTube, Cepat Simpan di Smartphone

> Ciri-Ciri Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

> Download Minecraft PE 1.19.11 Versi Terbaru: Mudah, Cepat, Gratis Update Fitur Baru

> Jangan Terlalu Sibuk Mengejar Dunia, Gunung-Gunung di Mekkah Arab Saudi Sudah Menghijau

> Download Lagu MP3 dengan MP3 Juice Gratis dari YouTube, Bisa Pakai Android atau iPhone

> Walau Cucu Pendiri NU, Gus Dur Sebenarnya Warga Muhammadiyah

> YTMP3 Converter: Download MP3/Lagu dari YouTube, Gampang dan Gratis Pakai HP Juga Bisa

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.