Hikmah

Halal Darah Warga Muhammadiyah, Gus Baha: Perbedaan Fiqih NU dan Muhammadiyah Lumrah dalam Islam

Gus Baha mengatakan jadilah orang NU tanpa membenci keberadaan Muhammadiyah.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Keputusan PP Muhammadiyah yang menetapkan Hari Raya Idul Fitri Lebaran 2023 berbeda dengan pemerintah dan NU mendapatkan ancaman dari Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin. Dia mengancam akan membunuh semua warga Muhammadiyah hanya gara-gara berbeda hari Lebaran Idul Fitri dengan pemerintah.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menegaskan, Muhammadiyah merupakan ormas Islam yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama'ah sama seperti NU. Sehingga Gus Baha meminta kepada Nahdliyin agar menjadi warga NU tanpa membenci keberadaan Muhammadiyah.

BACA JUGA: Warga Muhammadiyah Diancam Dibunuh, Teringat Persahabatan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA ini menjelaskan Muhammadiyah dan NU hanya berbeda pandangan fiqih saja. "Hal itu lumrah dalam Islam," kata Gus Baha dalam satu ceramahnya.

Gus Baha lantas mengungkapkan pesan dua ulama NU, KH Ali Maksum (1915-1989) dan KH Maimun Zubair (Mbah Moen). Mbah Ali Maksum dikenal sebagai ulama yang kuat menjalin silaturahim, termasuk menjalin persahabatan dengan ulama-ulama dari Muhammadiyah. Sementara Mbah Moen adalah ulama panutan yang menjembatani silaturahim NU dan Muhammadiyah.

"Kamu harus NU dan mempertahankan NU, tapi tidak dengan cara membenci Muhammadiyah," kata Gus Baha dalam satu ceramahnya.

BACA JUGA: 9 Alasan Mengapa Muhammadiyah Gunakan Hisab Ketimbang Pakai Rukyat NU dan Pemerintah

Gus Baha menceritakan tentang persaudaraan NU dan Muhammadiyah, di mana pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan punya memiliki guru yang sama, di antaranya Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dan Mbah Sholeh Darat as-Samarani.

"Mbah Moen juga sering cerita, dulu Mbah Hasyim, dan Mbah Dahlan bernama asli Darwis sama-sama ngaji ke Mbah Khatib Minangkabawi," kata Gus Baha. Hanya saja, KH Ahmad Dahlan ikut gerakan Muhammad Abduh dengan mengacu kitab Al-Manar.

BACA JUGA: Muhammadiyah Sering Lebaran Duluan, Gus Dur: NU dan Muhammadiyah Ajarannya Merujuk ke Rasulullah

"Sehingga bawaan Mbah Dahlan agak agresif. Sementara Mbah Hasyim, hanya mulazim ke Syekh Mahfudz dan sesekali ngaji ke Syekh Khatib Minangkabawi. Keduanya sama-sama pernah mengaji ke Mbah Sholeh Darat di Semarang," ucap Gus Baha. Karena itu tak heran jika Mbah Ali Maksum dekat dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah.