Humor

Dilarang Satpam Merokok di Hotel, Kiai NU: No Smoking Artinya Nahdatoel Oelama Merokok

Sejumlah kiai NU yang sedang rapat di hotel ditegur satpam karena merokok di ruangan. Foto: Tangkapan layar.
Sejumlah kiai NU yang sedang rapat di hotel ditegur satpam karena merokok di ruangan. Foto: Tangkapan layar.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Hukum merokok memang masih menjadi perdebatan di kalangan umat Islam, termasuk para ulamanya. Namun terlepas dari hukumnya, ada cerita lucu dari sejumlah ulama Nahdatul Ulama (NU) yang ditegur karena merokok di sebuah ruangan hotel bintang lima ketika sedang bermusyawarah. Bagaimana ceritanya?

Seperti diketahui banyak ulama dari NU yang "ahli hisab" alias perokok berat. Dikutip dari buku 'Tertawa Bersama Gus Presiden Dur' karya Hermawan Sulistyo, suatu waktu KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menceritakan tentang para kiai yang mengadakan musyawarah di sebuah hotel bintang lima di Jakarta. Saat itu ruangan tempat bermusyawarah dipenuhi asap rokok karena mayoritas kiai yang datang adalah perokok.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Perdana Naik Pesawat, Orang Madura Duduk di Kursi Penumpang Lain, Saya Duduk Duluan

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

Para kiai tetap asyik merokok meski di dinding ruangan ada peringatan "No Smoking" yang artinya tentu saja Dilarang Merokok. Tetapi para kiai tetap menyalakan rokok di ruangan tersebut.

Satpam hotel pun mendatangi ruangan dan berusaha memberikan penjelasan. Sang satpam memberi tahu di ruangan tersebut dilarang merokok dan sudah diperingatkan dengan tulisan yang tertempel di dinding.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Amplop Honor Ceramah Kiai Tertukar dengan Sopir, Pantas Cengar-Cengir

"Oh, itu," ujar seorang kiai saat ditegur satpam.

"Sampeyan salah. No Smoking itu singkatan dari Nahdlatoel Oelama Smoking. Jadi, ini tempat merokoknya orang-orang NU," kata kiai itu santai.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Gempa Yogyakarta Terjadi Gara-Gara Nyi Roro Kidul Marah Dipaksa Pakai Jilbab

Satpam itu pun hanya bisa geleng-gelang kepala karena kehabisan akal. Ia akhirnya meninggalkan ruang rapat dan membiarkan asap rokok menemani selama musyawarah berlangsung.

"Kiai yang menjawab tidak asal bicara apalagi berdusta. Sebab saat didirikan pada 1926 kepanjangan dari NU ditulis menggunakan ejaan lama: Nahdlatoel Oelama," kata Gus Dur.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Gara-Gara Berwajah Arab, Penjual Parfum Diminta Khutbah Sholat Jumat

Hukum rokok menurut Ustadz Abdul Somad (UAS) adalah...

Berita Terkait

Image

Ilmuwan Dunia Sebut Muhammadiyah Ormas Islam Terbesar di Indonesia dan Dunia, Ini Buktinya

Image

Mengapa Orang Muhammadiyah Sholat Subuh tidak Pakai Doa Qunut?

Image

Gara-Gara Pak AR Jadi Imam Sholat Tarawih, Ratusan Orang NU Jadi Warga Muhammadiyah dalam Semalam

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Seperti Cinta, Kisah Sejarah Juga Perlu Diceritakan