Muhammadiyah Bangun Hotel Rp 50 Miliar tanpa Utang, dari Mana Duitnya?
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Muhammadiyah tidak berhenti menjadi inspirasi. Kali ini Muhammadiyah mengembangkan bisnis di sektor pariwisata dengan mendirikan sebuah hotel pertama di Yogyakarta. Hotel pertama Muhammadiyah bernama SM Tower and Convention seharga Rp 50 Miliar itu, bahkan dibangun tanpa utang.
Pembangunan hotel sempat tertunda karena Covid-19 dan baru dimulai kembali pada 2022. Pembangunan infrastruktur ini makan waktu 13 bulan, dengan biaya perizinan sekitar Rp 50 juta dan total pembangunan senilai Rp 50 miliar menggunakan dana mandiri organisasi.
SM Tower and Convention resmi dibuka pada Sabtu, 24 Juni 2023 oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir. Hotel ini juga sudah terbuka untuk umum mulai 25 Juni 2023.
.
BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah Sholat Id di Lapangan Bukan di Masjid?
Haedar Nashir menuturkan, bisnis hotel ini merupakan sejarah besar bagi Muhammadiyah. Pihaknya sudah lama merencanakan adanya lini bisnis baru yang dikelola secara profesional dan modern oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
“Kalau ke Jogja nginapnya jangan di mana-mana. Di sini (SM Tower and Convention) ini, kalau penuh baru ke Gedoeng Moehammadijah," ujarnya.
BACA JUGA: Orang Muhammadiyah Ternyata Juga Yasinan, Begini Cara Praktiknya
Prof Haedar menegaskan jika hotel yang dibangun tanpa utang dan berlokasi di Kota Yogyakarta tersebut menjadi kado milad Muhammadiyah ke-114. "Kita harus terus membangun, tapi membangun yang sistemnya baik. Jangan mengandalkan utang besar-besaran, jangan mengutamakan investasi besar-besaran, tapi kekuatan di dalam tidak kuat,” kata Haedar.
Prinsip tersebut melandasi SM Tower and Convention hadir secara mandiri tanpa mengajukan pinjaman sepeser pun ke bank. Menurut dia, hal ini dilakukan bukan sebagai bentuk anti kolaborasi atau kerja sama, melainkan sebagai pesan untuk bangsa.
BACA JUGA: PN Jakpus Kabulkan Nikah Beda Agama, Ini Hukumnya Pria Kristen Nikahi Muslimah Menurut Muhammadiyah
“Bahwa investasi kekuatan dari luar itu ok, tapi harus di atas kepentingan bangsa dan negara dan harus terus meningkatkan, mengoptimalkan kemampuan kemandirian bangsa. Dari jadi konsep Berdikarinya Bung Karno, itu harus kita wujudkan dalam praktiknya,” tegasnya.
Setelah meresmikan pembukaan SM Tower and Convention, Haedar berharap dan mendorong supaya Muhammadiyah menjadi korporasi besar yang dapat memenuhi hajat dan maslahat hidup masyarakat.
BACA JUGA: Idul Adha Berbeda, Kenapa Muhammadiyah Pakai Hisab, Padahal Rasulullah Gunakan Rukyat? Ini Alasannya
Hotel Muhammadiyah berbeda dengan konsep hotel lainnya...