Wayang Kulit. Selain wayang kulit, salah satu warisan budaya Jawa adalah penanggalan atau weton.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Netizen di media sosial, khususnya Twitter ramai membicarakan soal weton tulang wangi. Tidak sedikit netizen yang mengaku beberapa hari terakhir menjelang dan pada malam 1 Suro atau 1 Muharram, merasakan badan yang panas, sering letih, bahu dan leher kaku, serta mual sepanjang hari. Selain itu, juga tidur kurang nyenyak serta sering terbangun karena mimpi aneh dengan kepala sering pusing seperti kurang darah. Ciri-ciri itu disebut gara-gara weton tulang wangi.
Dalam khazanah budaya Jawa, malam 1 Suro dipercaya sebagai malam mistis nan magis. Saat itu dipercaya roh para leluhur akan mengunjungi keluarganya yang masih hidup.
Masyarakat Jawa percaya weton adalah sistem penanggalan yang menggabungkan hari dan pasaran dalam kalender Jawa. Masing-masing weton dinilai memiliki energi dan karakteristik unik yang mempengaruhi kehidupan seseorang.
Weton diambil dari bahasa Jawa wetu yang artinya lahir. Dalam buku Primbon Masa Kini: Warisan Nenek Moyang untuk Meraba Masa Depan karya Romo RDS Ranoewidjojo, weton adalah gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan. Pasaran tersebut antara lain kliwon, legi, pahing, pon, dan wage.
Weton tulang wangi yang ramai di Twitter juga dikenal dengan sebutan darah manis atau tulang renggang. Tulang wangi, darah manis atau tulang renggang memiliki makna serupa, yaitu orang yang punya potensi disukai makhluk halus yang memiliki kekuatan supranatural. Contoh weton yang termasuk tulang wangi, yaitu: Senin Kliwon Rabo Kliwon Selasa Legi Kamis Wage
Seseorang yang memiliki weton tulang wangi disebut memiliki sensitivitas terhadap hal-hal gaib atau tak kasat mata, seperti getaran atau suara asing. Salah satu ciri orang dengan weton tulang wangi adalah kemampuan melihat dan berinteraksi makhluk gaib atau bahkan bisa tersesat di alam gaib.
