Wayang Kulit. Selain wayang kulit, salah satu warisan budaya Jawa adalah penanggalan atau weton.
WETON JODOH
Di masyarakat Jawa, weton sering digunakan ketika sepasang pria dan wanita ingin menikah atau dikenal dengan istilan weton jodoh. Weton masing-masing calon pengantin akan dilihat apakah cocok dan mencari tanggal pernikahan yang dianggap baik sehingga bahtera rumah tangga akan langgeng dan memiliki banyak rezeki serta anak keturunan.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda tentang jodoh seseorang yang sudah ditetapkan 50 ribu tahun sebelum dilahirkan. Sehingga jodoh adalah misteri dan tidak bisa diketahui kecuali Allah.
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ "Allah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim)
Buya Yahya menyampaikan, menghitung hari pernikahan dengan tujuan mencari mencari kesepakatan antara kedua keluarga diperbolehkan. "Misalnya dihitung Senin, Selasa subuh, wah hari Ahad saja, itu boleh” tuturnya dalam kanal YouTube Al Bahjah.
Namun, jika menggunakan ramalan weton jodoh Islam sangat melarangnya. Buya Yahya mengatakan, umat Islam tidak mempercayai hal-hal seperti ramalan weton jodoh. Yang sering dilupakan saat mencari jodoh menurut Buya Yahya adalah Sholat Istikharah. "Namun istikharah sering dilupakan oleh sebagian orang dan lebih mementingkan ramalan weton jodoh."
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
