Teknologi

Waze, Aplikasi Asal Israel yang Terkenal dan Banyak Dipakai Rakyat Indonesia, Dulu Bernama FreeMap Israel

Waze didirikan di Israel pada 2008 oleh tiga pengusaha asal Tel Aviv, Uri Levine; Ehud Shabtai; dan Amir Shunar.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Serangan militer Zionis Israel ke Gaza, sejak pekan lalu menewaskan ribuan warga Palestina yang sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak. Seruan boikot produk-produk buatan Israel atau perusahaan-perusahaan yang menyumbangkan laba produk-produknya kepada Negeri Zionis tersebut menggema di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri ada banyak produk-produk perusahaan yang mendukung dan berasal dari Israel. Di Kota Tel Aviv, lahir banyak perusahaan rintisan atau startup yang beroperasi dan ternyata banyak digunakan rakyat Indonesia, salah satunya Waze.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga: Google Maps Matikan Fitur Live Traffic di Gaza, Diduga Atas Perintah Israel karena Takut Ketahuan Hamas

Waze pertama kali dikenal dengan nama Linqmap. Bahkan sempat bernama FreeMap Israel

Waze bisa dibilang sebagai pesaing Google Maps. Sebagai aplikasi layanan peta digital, Waze menggunakan data real-time yang didapatkan dari penggunanya.

Baca Juga: Google Cloud: AI Bermanfaat untuk Lindungi Pengguna Internet dari Ancaman Kejahatan Siber

Aplikasi petunjuk jalan tersebut juga punya opsi memberikan rute terbaik dengan menampulkan opsi jalan tercepat, lokasi rest area, harga tol, titik kemacetan, kecelakaan, di mana polisi "bersembunyi", hingga alat ukur kecepatan.

Tingginya pengguna Waze lantaran dianggap lebih akurat dan real time daripada Google Maps. Apalagi para pengguna dapat saling membagikan informasi dari setiap titik jalan yang dilewati.

Baca Juga: Israel Izinkan Bantuan Masuk Gaza dari Mesir, Warga Sipil Diminta Menuju Zona Kemanusiaan

Perusahaan ini didirikan di Israel pada 2008 oleh tiga pengusaha asal Tel Aviv, Uri Levine; Ehud Shabtai; dan Amir Shunar. Namun pada 2013 Waze diakuisisi Google seharga 966 juta dolar AS atau sekitar Rp15,3 triliun dengan asumsi kurs Rp15.869 per dolar AS. Google saat itu mengalahkan Facebook, Apple, dan Nokia yang juga berminat mengakuisisi Waze.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Berita Terkait

Image

Piala Dunia U-20 Batal Gara-Gara Israel, Teringat Humor Gus Dur Soal Topi Yahudi Itu BH Dibagi Dua