Berbeda dengan Gus Baha, Ustadz Khalid Basalamah: Tidak Ada yang Salah dari Membaca Tahlil, Tapi...
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Tradisi tahlilan saat acara kematian, bagi sebagai umat Islam di Indonesia sudah menjadi budaya. Menurut Ustadz Khalid Basalamah, tahlil adalah ibadah kalau mengucapkan Lailahaillallah, tetapi jika tahlilan atau berdzikir di rumah orang meninggal dunia saat bertakziah hal tersebut tidak dicontohkan Nabi.
"Tahlil itu ibadah, membaca Yasin bagian membaca ayat Alquran. Tapi kalau yang dimaksud di sini adalah orang membaca zikir di acara kematian misalnya dihubungkan dengan masalah ibadah tertentu, kalau lagi takziah ini yang butuh bahasan," kata Ustadz Khalid Basalamah dalam satu ceramahnya.
BACA JUGA: Gus Baha: Andai Tahlilan Baik Pasti Dilakukan Sahabat, Gak Mungkin Kan Sahabat Nahlili Nabi Muhammad
Menurut Ustadz Khalid, meletakkan sebuah ibadah atau menghubungkan antara satu ibadah dengan ibadah yang lain butuh dalil penyambung. "Membaca Alquran di rumahnya orang yang meninggal ini pernah gak dicontohkan Nabi," kata Ustadz Khalid Basalamah dalam satu ceramahnya.
Membaca Alquran itu menurut Ustadz Khalid adalah mulia, berdzikir adalah mulia, namun dikerjakan pada saat orang lagi meninggal dunia harus dicari dahulu dalilnya sebelum dikerjakan. "Jadi jangan sampai kita mengira kita sudah beribadah tapi tidak diterima Allah, itu yang saya tahu. Kalau teman-teman yang sudah punya dalil silakan dikerjakan, kalau saya pribadi tidak pernah menemukan," ujar Ustadz Khalid.
BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Tahlilan?
Ustadz Khalid bercerita, Rasulullah saat bertakziah datang membawa makanan, menyabarkan, mendoakan, kemudian pulang. "Itu yang ada dalam riwayat," kata Ustadz Khalid.
Menurut Ustadz Khalid, umat Islam yang datang takziah lalu membaca Alquran dan berzikir karena mengira semua itu untuk si mayit. Padahal takziah itu adalah menghibur dan mengurangi atau menghilangkan sedihnya keluarga teman-teman sekalian.
BACA JUGA: Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
"Dari hari pertama dia mati sampai kita mati, kita doakan," ujar Ustadz Khalid. Bahkan, sebagai seorang Muslim, sejak saudaranya meninggal dunia sudah bisa mendoakan, menyedekahkan tanpa menunggu malam takziah.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> GP Ansor Bantah Anggota Banser Lecehkan Tsamara Amany: Fotonya Dicatut
> Humor Gus Dur: Pastor Lega Dikira Gak Jadi Diterkam Harimau, Ternyata Harimaunya Lagi Baca Doa Makan
> Sempat Tantang Novel Bamukmin Duel, Denny Siregar: Gak Jadi Deh, Gw Males Bulan Puasa Berantem
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.