Hikmah

Ruh Leluhur Datang Malam Jumat, Gus Baha: Bidah, Ngawur Apalagi Sampai Disediakan Rokok dan Gemblong

Gus Baha. Kepercayaan sebagian umat Islam tentang ruh orang yang sudah meninggal dunia bisa pulang ke rumah setiap malam Jumat tidak memiliki sanad keilmuan dan tidak diajarkan. Foto: IST.
Gus Baha. Kepercayaan sebagian umat Islam tentang ruh orang yang sudah meninggal dunia bisa pulang ke rumah setiap malam Jumat tidak memiliki sanad keilmuan dan tidak diajarkan. Foto: IST.

KURUSETRA -- Masih banyak umat Islam yang percaya jika setiap malam Jumat atau Kamis Malam roh orang yang sudah meninggal dari keluarga akan kembali ke rumah. Karena itu di hampir banyak wilayah di Indonesia ada tradisi doa malam Jumat yang lebih dikhususkan untuk ruh para leluhur ditambah dengan menyediakan kopi dan makanan favorit almarhum. Padahal menurut KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, tradisi itu bisa dibilang bidah bahkan ngawur.

Gus Baha mengingatkan agar umat Islam tidak menanggapi pendapat yang menyebut ruh bisa pulang setap malam Jumat dengan cara berlebihan. Misalnya dengan menyediakan rokok dan makanan, kesukaan almarhum semasa hidup.

BACA JUGA: Gus Baha Tolak Uang Sumbangan Miliaran Rupiah dari Pengusaha Arab Saudi, Ini Alasannya

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sebab menurut Gus Baha ritual seperti itu tidak memiliki sanad keilmuan dan tidak diajarkan. "Terkadang diberi gemblong, katanya kesukaan kakeknya, setelah digigit tikus, katanya kakeknya sudah pulang. itu tidak hanya terima dibid'ahkan, itu ngawur sekali," kata Gus Baha dalam satu ceramahnya.

Gus Baha menjelaskan, mengirimkan doa untuk orang tua, keluarga, leluhur atau umat Islam yang telah meninggal dianjurkan. Sebab menurut Gus Baha ruh tidak pernah mati, tetapi yang mati adalah jasadnya.

BACA JUGA: Malam Jumat Dianggap Angker dan Keramat, Ini Tuntutan Rasulullah Agar tak Tersesat

Karena ruh tidak pernah mati maka ruh akan berhadapan dengan masalah, salah satunya bertemu Malaikat Munkar dan Nakir. Karena itu, Gus Baha menganjurkan umat Islam mengirimkan doa.

Menurut Gus Baha tidak ada satupun firqoh atau aliran yang mengharamkan doa untuk orang yang telah meninggal. "Sebab, doa itu diajarkan oleh Nabi Ibrahim hingga Nabi Muhammad SAW. Semuanya berdoa," kata dia.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Podcast: Sejak Kapan Tradisi Membeli Baju Baru Lebaran di Indonesia Dimulai?

> Humor Gus Dur: Nasabah Protes Kartu ATM-nya Macet, Ternyata karena Dilaminating Kayak KTP

> 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah

> Berburu Janda Pejabat Belanda di Batavia, Orang Tionghoa Cari PSK di Mangga Besar

> Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta

> Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Berita Terkait

Image

Viral Mega Aulia Soal Dosa Jariyah Perlihatkan Aurat di Sinetron Tukang Bubur Naik Haji, Gus Baha Jelaskan Hukum Muslimah Memakai Jilbab

Image

Alasan Warga Muhammadiyah Sholat Subuhnya tak Pakai Doa Qunut

Image

Mengapa Orang Muhammadiyah Sholat Subuh tidak Pakai Doa Qunut?