Sejarah

Cerita Soeharto Marah ke Wartawan yang Bertanya Asal Dana Proyek Rumah, Pak Harto: Duite Mbahmu

Presiden Soeharto. Hubungan Presiden Soeharto dengan wartawan sempat mengalami panas dingin. Foto: Republika.
Presiden Soeharto. Hubungan Presiden Soeharto dengan wartawan sempat mengalami panas dingin. Foto: Republika.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Presiden Soeharto sering blusukan atau aksi incognito ke sejumlah daerah. Tujuannya untuk menyerap aspirasi rakyat dan mencari tahu apakah ada yang perlu dibantu. Tak jarang Pak Harto pergi hanya bersama satu orang ajudan dan tidur di rumah warga.

Seperti saat Pak Harto blusukan ke Banten. Namun, ada cerita lucu di balik kisah blusukan Pak Harto ke Banten. Saat itu Pak Harto diikuti sejumlah wartawan ketika mendatangi Banten. Ke mana pun Pak Harto pergi, wartawan selalu mengikuti, termasuk saya yang saat itu menjadi wartawan Antara. Maklum, hubungan Pak Harto dengan para wartawan lumayan akrab.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

BACA JUGA: Gara-Gara Gus Dur, Rencana Cak Nun Temani Soeharto Tobat di Masjid Istiqlal Berantakan

Begitu presiden turun dari jip dan berjalan menuju satu tempat, saya cepat meloncat dan mengejarnya. ”Kenapa ikut? Wong saya mau kencing kok,” kata Presiden Soeharto sambil tertawa.

Tetapi saat itu bukan hanya saya yang kecele. Kameramen TVRI juga ikut mengejar Pak Harto sambil mengangkut kamera seberat 10 kg.

BACA JUGA: Gara-Gara Sakit Pinggang, Soeharto Pilih Sholat Tarawih Ala NU Baru Diskon 60 Persen

Sayangnya, keakraban presiden dengan wartawan terputus sejak ‘insiden’ Kelapa Gading. Ketika menceritakan proyek rumah percontohan dengan bahan bangunan bernis (batu apung) yang dilaksanakan salah satu yayasan yang dipimpinnya, tiba-tiba seorang wartawan memotong dengan pertanyaan, ”Ini semua biayanya dari mana, Pak?”

Rupanya Pak Harto kurang berkenan menerima pertanyaan ini. ”Duitnya mbahmu,” jawab Pak Harto ketus.

BACA JUGA: Rakyat Indonesia Hidup Susah dari Perang Diponegoro, Inflasi Zaman Soekarno, Krismon Era Soeharto

.

BACA TULISAN MENARIK LAINNYA:

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi

> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam

> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.