Cerita Penggusuran Makam-Makam Keramat di Jakarta, Dibongkar Ternyata Isinya Kosong
CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Di belakang PT Kodel Kuningan ada sebuah kampung bernama Kramat Kong Entong Amin. Di sana ada sebuah makam yang dipercaya masyarakat sebagai makam keramat. Namun, ketika makam itu hendak dibongkar pada 1975 untuk membangun Masjid Al-Bainah, timbul permasalahan. Masyarakat ada yang tidak setuju. Akhirnya setelah perundingan, kepada para ahli waris diberikan Rp 3 ribu per orang untuk mengadakan selamatan.
Menurut Irwan Sjafiie yang ketika itu menjadi Lurah Karet, setelah dibongkar yang ditemukan hanya tujuh keping uang logam peseran (setengah sen) Belanda tahun 1718. Tidak ditemukan tulang belulang.
BACA JUGA: Nama Kota Tua Diganti Jadi Batavia: Ini Pintu Kecil Menuju Benteng Batavia Zaman Belanda
Pengalaman lain yang dihadapi H Irwan ketika hendak menggusur makam kramat saat jadi Lurah Petukangan Utara, Jakarta Selatan (1981-1990). Dalam rangka AMD (ABRI Masuk Desa) ke-10, sebuah makam yang dikelilingi pohon-pohon mente (jambu monyet), ketika hendak digusur mendapat reaksi keras dari penduduk.
Menurut penduduk, di tempat ini banyak kuntilanak yang sering tertawa tiap Magrib. Saat itu, penduduk tidak berani lewat setelah Magrib. Tidak heran kalau sopir traktor ikut-ikutan tidak berani merobohkan pohon-pohon yang dianggap angker ini.
BACA JUGA: Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati, Teringat Hukuman Mati di Batavia: Dari Digantung Hingga Dipancung
Baru setelah H Irwan membaca ”mantera”, si sopir berani menggusurnya. ”Padahal saya hanya membaca bismilah samnbil berteriak: Kalo lu mau hancur lu diem. Kalo tidak mau hancur lu pindah. Karena lu liat gue, gue kagak liet lu.”
Akhirnya penggusuran makam dan pepohonan berjalan mulus. Bahkan di tempat ini berdiri perumahan Alfa. Di Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, sampai 1960-an terdapat sebuah ”makam kramat.”
BACA JUGA: Kisah 300 Tahun Makam Keramat Pangeran Jayakarta Disembunyikan di Jatinegara Kaum
Letaknya di pinggir jalan dekat Pasar Poncol. Entah siapa yang dimakamkan, namanya kramat melinjo, nama pohon di dekatnya. ”Makam” berpagar ini diberi kelambu yang tiap waktu diganti entah oleh siapa. Di ”makam” berupa tumpukan tanah ini terlihat taburan bunga, menunjukkan banyak yang menziarahinya.
Dianggap bertentangan dengan agama, ”makam” ini digusur tanpa menimbulkan masalah. Ternyata tidak ada isinya. Di Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dekat RS Medistra, juga terdapat sebuah kramat.
BACA JUGA: Ziarah ke Makam Habib Luar Batang, Berburu Berkat di Habib Kwitang
Ketika hendak dibangun gedung, tidak ada yang berani membongkarnya karena takut kualat. Termasuk pak camat kala itu. Makam yang dikeramatkan ini pun hilang ditelan belantara beton Jakarta.
.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.