Sejarah

KH Ahmad Dahlan Lelang Sarung, Baju, Hingga Lemari untuk Menggaji Guru Muhammadiyah

Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Kas Muhammadiyah kosong dan memerlukan 500 gulden, membuat KH Ahmad Dahlan melelang seluruh barang yang ada di rumahnya. Dalam lelang itu, Kiai Dahlan mengumpulkan lebih dari 4.000 gulden dan barang-barang miliknya tidak dibawa para pembeli. Foto: Republika.
Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Kas Muhammadiyah kosong dan memerlukan 500 gulden, membuat KH Ahmad Dahlan melelang seluruh barang yang ada di rumahnya. Dalam lelang itu, Kiai Dahlan mengumpulkan lebih dari 4.000 gulden dan barang-barang miliknya tidak dibawa para pembeli. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Tahun 1921, KH Ahmad Dahlan memukul kentongan mengundang penduduk kauman berkumpul di rumahnya. Setelah banyak penduduk Kauman berkumpul, Kiai Dahlan menyatakan jika kas Muhammadiyah kosong dan membutuhkan 500 gulden untuk pembiayaan. Karena itu dia hendak melelang semua barang di rumahnya untuk membiayai keperluan sekolah Muhammadiyah.

Seperti dirawikan Drs. Sukriyanto AR., M.Hum. di majalah Suara Muhammadiyah, No. 13/98/1-15 Juni 2013, uang 500 gulden itu diperlukan untuk menggaji guru, karyawan, dan membiayai sekolah Muhammadiyah. Kiai Dahlan pun menyatakan melelang pakaian, almari, meja kursi, tempat-tempat tidur, jam dinding, jam berdiri, lampu-lampu dan lain-lain di dalam rumahnya untuk mendapatkan uang.

BACA JUGA: KH Ahmad Dahlan Melarang Muhammadiyah Jadi Kuda Tunggangan

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penduduk Kauman yang berkumpul di rumah Kiai Dahlan bereaksi macam-macam. Murid-murid Kiai Dahlan yang ikut pengajian Thaharatul Qulub sama terharu melihat semangat pengorbanan gurunya.

Akhirnya para juragan yang menjadi anggota kelompok pengajian Tharatul Qulub itu berebut membeli barang-barang KHA Dahlan. Ada yang membeli jasnya, ada yang membeli sarungnya, ada yang membeli jamnya, almari, meja kursi dan sebagainya. Dalam waktu singkat semua barang milik Kiai Dahlan habis terlelang dan terkumpul uang lebih dari 4.000 gulden.

BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Tahlilan?

Namun, setelah pelelangan tidak ada seorang pun yang membawa barang-barang Kiai Dahlan. Para pembeli pamit pulang setelah menyerahkan uang kepada Kiai Dahlan.

Tentu saja KHA Dahlan heran. ”Saudara-saudara, silahkan barang-barang yang sudah sampeyan lelang itu saudara bawa pulang. Atau nanti saya antar?” tanya Kiai Dahlan.

BACA JUGA: Muhammadiyah dan Kiai Ahmad Dahlan tak Alergi Budaya Serta Pertunjukan Wayang

Seorang juragan yang membeli barang pun berkata, “Tidak usah Kiai. Barang-barang itu biar di sini saja, semua kami kembalikan pada Kiai.”

“Lalu uang yang terkumpul ini bagaimana?“ tanya Kiai Dahlan.

“Ya untuk Muhammadiyah. Kan Kiai tadi mengatakan Muhammadiyah perlu dana untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolahnya?”

BACA JUGA: Ketua Muhammadiyah Musnahkan Wayang karena Gambarkan Nabi dan Malaikat

“Ya, tapi kebutuhan Muhammadiyah hanya sekitar 500 gulden, ini dana yang terkumpul lebih dari 4.000 gulden. Lalu sisanya bagaimana?” tanya KHA Dahlan.

“Ya biar dimasukkan saja ke kas Muhammadiyah."

Pertolongan Allah datang kepada Kiai Dahlan dan Muhammadiyah. Kas kosong dan Kiai Dahlan memerlukan 500 gulden, tetapi diberi lebih dari 4.000 gulden. Masya Allah.

JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Logo Halal Gunungan Wayang, Muncul Logo Halal Seperti Lambang Rumah Makan Nasi Padang> 7 Menu Jagoan Nasi Padang yang Diharamkan
> Rendang Nasi Padang Makanan Terenak Nomor Satu di Dunia, Yakin Mau Diharamkan?
> Restoran Nasi Padang Ada Sejak Zaman Belanda, Kok Baru Sekarang Diharamkan
> Humor Gus Dur: Jauh-Jauh ke Eropa Makannya Rendang Nasi Padang, Kapan Spagetinya?

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Berita Terkait

Image

Ilmuwan Dunia Sebut Muhammadiyah Ormas Islam Terbesar di Indonesia dan Dunia, Ini Buktinya

Image

Alasan Orang Muhammadiyah tak Baca Doa Qunut, tidak Ikut Tahlilan, dan Disebut Anti Ziarah Kubur

Image

Di Masjid Muhammadiyah Usai Sholat tak Ada Dzikir dan Doa Berjamaah, Ini Alasannya