Perbedaan Sumpit China, Korea, dan Jepang yang Diharamkan Dipakai Umat Islam untuk Makan
Sumpit. Meski terlihat sama, ternyata sumpit China, Jepang, Korea memiliki beberapa perbedaan. Foto: IST.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Seorang netizen dari Malaysia membuat "fatwa" aneh, yakni seorang Muslim tidak boleh memakai sumpit karena hukumnya haram. Padahal, sumpit sekadar alat makan dan tidak ada hubungannya dengan agama apa pun. Terlepas dari itu, ternyata sumpit yang berasal dari Asia Timur memiliki banyak jenis, sebut saja sumpit China, sumpit Jepang, dan sumpit Korea. Lantas apa bedanya?
Sumpit yang pertama kali dibuat sekitar 9.000 tahun lalu itu awalnya diperkirakan digunakan sebagai alat masak. Catatan pertama yang menyatakan sumpit pertama kali digunakan untuk makan adalah dalam Han Feizi, sebuah teks yang dibuat oleh Han Fei (280-233 SM). Meski sumpit terlihat sama, tetapi sumpit dari ketiga negara Asia Timur itu punya beberapa perbedaan.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
1. SUMPIT CHINA Sumpit dari dataran Tiongkok berbentuk persegi panjang dengan ujung mengecil. Namun, ada juga sumpit China yan berbentuk bulat.
Di China, sumpit biasanya terbuat dari bambu yang biasanya dipakai untuk makanan berkuah, tetapi saat ini sudah banyak sumpit yang dibuat dari berbagai material. Mulai dari kayu, plastik, hingga logam. Di bandingkan sumpit Korea atau Jepang, sumpit China ukurannya lebih panjang dan tebal.
2. SUMPIT JEPANG Bernama Hashi atau Otemoto, sumpit jepang terbilang paling pendek ukurannya ketimbang dua saudaranya tersebut. Namun ukuran tersebut bukan tanpa alasan. Sebab orang Jepang biasa makan dengan mendekatkan mangkuk ke mulut, sehingga sumpit yang pendek memudahkan menyuap makanan dari mangkuk.
Meski demikian, Jepang juga memiliki sumpit yang ukurannya panjang. Namun sumpit jenis ini hanya digunakan untuk memasak saja.
Perbedaan lain adalah sumpit Jepang ditaruh secara horizontal dari sisi pengguna, sementara sumpit China ditaruh disebelah kanan dengan posisi vertikal.
3. SUMPIT KOREA Orang Korea menamakan sumpit mereka "Joetgarak" yang terbuat dari logam. Di masa kerajaan, sumpit di Korea bahkan berbahan kuningan, perak, hingga emas dan hanya dipakai para bangsawan kerajaan.
Selain lebih bersih, saat itu sumpit berbahan perak digunakan untuk mendeteksi racun arsenik di dalam makanan. Cara kerjanya, ketika terkena racun, maka sumpit perak akan berubah warna.
NETIZEN HARAMKAN SUMPIT DIPAKAI UMAT ISLAM Belum habis soal pengharaman Nasi Padang, kini muncul pernyataan soal haram makan memakai sumpit. Padahal, makan menggunakan sumpit sebagai alat makan sudah biasa dilakukan di sejumlah negara, seperti China, Jepang, Korea, bahkan Indonesia. Namun, seorang netizen dari Malaysia menyatakan makan memakai sumpit haram hukumnya untuk umat Islam.
Komentar netizen itu disampaikan di akun Facebook warga Malaysia Adam Corrie. Pernyataan netizen itu tentu saja langsung menimbulkan pro dan kontra.
Komentar haram makan memakai sumpit itu datang saat Adam Corrie mengunggah postingan sedang makan memakai sumpit saat menyantap makanan Chinese food di restoran Tionghoa-Muslim di Wangsa Maju, Kuala Lumpur. Di restoran tersebut peralatan makan yang disediakan adalah sumpit dan sendok untuk sup.
Adam yang sedang menikmati hidangan tersebut, salah satu netizen mengatakan bahwa alat makan yang dipakainya adalah haram, yang tak lain adalah sumpit. Ia pun heran apa hubungannya sumpit dengan agama.
"Penggunaan sumpit diperbolehkan karena sama seperti peralatan lain: garpu, sendok, dan pisau. Itu tidak ada hubungannya dengan iman dan agama," jawab Adam.
Selama ini yang Adam yang seorang Muslim tahu sumpit adalah alat makan yang sudah umum digunakan. Tanpa dikhususkan bagi agama, suku, ataupun ras.
"Bila nak makan baca doa tu bagus. Tapi yang tak elok 1 perkara, makan dengan kayu sepit hukum tak boleh haram. Kita sebagai orang Islam tak boleh buat macam tu. Maafkan saya atas teguran ini (Baiknya untuk membaca doa sebelum makan, tapi penggunaan sumpit adalah haram bagi umat Islam. Mohon maafkan saya atas peringatan ini)," kata netizen tersebut.
Adam pun menanggapi orang tersebut dan meyakinkannya bahwa sebagai seorang Muslim Tionghoa, dia telah merujuk pada pendapat serta saran dari beberapa ustaz bertahun-tahun sebelumnya.
"Ambil lah dengan cara yang positif. Kita hidup dalam masyarakat multiras. Makan dengan sumpit tidak dianggap 'haram. "Saya ditegur sebelumnya. Mereka mengatakan pada saya bahwa jika sudah masuk Islam, Anda tidak dapat menggunakan sumpit (ketika makan) karena itu 'haram', kata Adam.
Komentar soal sumpit haram pun menuai kecaman dari netizen lain. "Di mana Anda belajar agama dulunya? Di dalam gua?" tulis seorang netizen.
Netizen lain juga ikut mengecam. "Tolong belajar lebih banyak sebelum mengatakan sumpit tidak diperbolehkan (dipakai oleh Muslim). Itu adalah peringatan berat."
"Umat Islam di China juga menggunakan sumpit, termasuk (ketika) Ramadan saat memakan kurma," pengguna lain menimpali.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
